Pilkada 2020

Pengamat Politik UGM : Tingkat Partisipasi Masyarakat Menurun, Banyak Kelompok Golput

Pencapaian target partisipasi masyarakat dalam memberikan suaranya di Pilkada 2020 dirasa akan cukup berat dicapai.

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Muhammad Fatoni
dok.istimewa
Ilustrasi Pilkada serentak 2020 

Kelompok Kritis

Kalangan menengah ke atas diprediksikan menjadi kelompok penyumbang partisipasi yang rendah di Pilkada serentak 2020 kali.

Menurut Arie, dibandingkan dengan kalangan menengah ke bawah, kelompok menengah ke atas akan cenderung berpikir panjang jika harus mengikuti pesta demokrasi di tengah pandemi Covid-19 saat ini.

Kelompok menengah ke atas kali ini menurut dia sangatlah luas, baik itu ASN, pegawai swasta atau wirausaha.

Alasannya, kelompok itulah yang akrab dengan informasi dan literasi terkait perkembangan Covid-19.

"Sehingga mereka ini tidak mau ambil risiko untuk terlibat kampanye dan datang ke TPS pada hari pencoblosan. Ya kalangan menengah ke atas ini, dan kelompok kritis itu pasti berpikir ulang utuk datang ke TPS," katanya.

Pakar UGM: Penting Dipantau Seksama Kemungkinan Klaster Pilkada

KPU Keluarkan Aturan Terbaru, Konser Musik saat Kampanye Pilkada 2020 Resmi Dilarang

Lebih lanjut, Sujito mengatakan kondisi ini menjadi tantangan bagi penyelenggara pemilu dan para pasangan calon (paslon) untuk membuat pemilu yang kreatif.

Namun demikian, upaya tersebut pun harus terhalang lantaran KPU tingkat daerah bergerak menyesuaikan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) RI.

Terdapat beberapa aturan yang tidak boleh dihilangkan maupun ditambahkan oleh penyelenggara tingkat daerah.

"Saya kira tergantung penyelenggara saja. Kalau bisa membuat pemilu yang kreatif ya pasti bisa ada jalan keluar," pungkasnya. 

( tribunjogja.com / hda )

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved