Pendidikan
SMKN 2 Yogyakarta Mulai Pembelajaran Tatap Muka Praktik
Kepala SMKN 2 Yogyakarta, Dodot Yuliantoro mengatakan segala hal terkait persiapan dan pencegahan Covid-19 sudah dipersiapkan dan diantisipasi secara
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Ari Nugroho
Dalam pelaksanaan praktik tatap muka ini, pihak sekolah memberlakukan syarat dalam satu sif hanya diikuti 1/3 dari jumlah sarana dan prasarana.
"Jadi satu sesi hanya 1/3 dari sarana prasarana yang digunakan. Kira-kira ada 480 siswa secara keseluruhan dalam satu sif," ungkapnya.
Dari pantauan Tribunjogja.com, terdapat tiga jalur masuk-keluar sekolah yang diterapkan untuk dilewati siswa.
Yakni, pintu utara, selatan, dan tengah yang masing-masing dilewati siswa berbeda.
SMKN 2 Yogyakarta juga menyiagakan 61 petugas patroli sekolah yang terdiri atas 40 personel gugus tugas Covid-19 dan 21 personel kesiswaan.
Petugas patroli bertugas menertibkan siswa di sekolah untuk selalu menerapkan protokol kesehatan.
Di sekolah yang terletak di Jalan AM Sangaji ini terdapat 9 kompetensi keahlian dan 7 program keahlian.
• Disetujui 84 Persen Orang Tua, SMKN 2 Yogyakarta Akan Mulai Pembelajaran Tatap Muka Praktik Terbatas
"Memang secara global kami capek, tapi SMK ini praktikum sudah menjadi rohnya. Setelah anak-anak pulang, tim patroli langsung berjaga di parkiran untuk menyuruh anak langsung pulang ke rumah. Begitu sampai di rumah, harus lapor ke walikelas," tandas Dodot.
Sementara itu, seorang siswa SMKN 2 Yogyakarta, Novita Nur Fatimah menyatakan senang bisa kembali ke sekolah.
"Ada senangnya juga ketemu teman-teman. Selama 6 bulan belajar jarak jauh memang untuk memahami materinya jadi susah. Agak bingung. Praktikum tatap muka ini perlu sekali untuk sekolah kejuruan, untuk kepentingan kami ke depannya juga," ungkapnya.
Siswa Kelas XI Teknik Instalasi Tenaga Listrik ini menerangkan, selama melakukan pembelajaran praktik sekolah menerapkan sejumlah protokol kesehatan.
"Waktu datang disuruh cuci tangan. Kalau jalan dengan teman harus jaga jarak, di kelas juga duduknya satu-satu. Untuk alat praktik juga satu orang satu," bebernya. (TRIBUNJOGJA.COM)