Serba-Serbi Sidang Majelis Umum PBB ke-75 yang Akan Digelar Secara Daring, Intip Persiapannya
Pandemi virus corona memaksa semua lini berubah, tidak terkecuali agenda tahunan Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau UNGA
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUNJOGJA.COM - Pandemi virus corona memaksa semua lini berubah, tidak terkecuali agenda tahunan Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau UNGA.
Biasanya, di tanggal 15-30 September, Kota New York akan dipenuhi ribuan perwakilan negara datang.
Presiden, kepala negara, raja maupun perdana menteri dari seluruh dunia bakal memadati First Avenue New York dan berada di Gedung PBB untuk mengikuti agenda UNGA.
Hotel dan penginapan segera terpenuhi dan kota itu menjadi kota tersibuk di dunia dengan banyak pengawalan polisi di sana sini.
• Israel Akan Terapkan Lockdown Nasional Akibat Lonjakan Tinggi Kasus Corona
Namun, di tahun ini, agenda tersebut akan digelar secara daring. Pidato setiap kepala negara direkam terlebih dahulu dan diputar saat UNGA berlangsung.
Agenda yang berkaitan dengan iklim juga ikut digelar secara daring, mengingat angka kasus corona di New York cukup tinggi dibanding dengan negara lain.
Setiap pertemuan tingkat tinggi digelar secara minimalis, tanpa banyak orang dan hanya diwakili perwakilan negara yang ada di New York saja.
• Update Virus Corona di Dunia, India Tembus 4 Juta Kasus, Indonesia 218 Ribu, Israel 155 Ribu Kasus
Berikut serba-serbi UNGA ke-75 yang telah dirangkum Tribunjogja.com:
1. Pidato daring para kepala negara

Inti dari setiap sesi Majelis Umum (sering disingkat menjadi GA), tidak diragukan lagi adalah Debat Umum, yang dimulai pada 22 September, seminggu setelah pembukaan resmi.
Ini adalah kesempatan unik secara global di mana presiden dan kepala negara (atau terkadang wakil atau menteri luar negeri) turun ke panggung.
Mereka berbicara kepada audiens dunia tentang masalah yang mereka pilih.
Tahun ini, karena pandemi, para pemimpin dunia akan menjauh dari New York dan diundang untuk mengirimkan rekaman video pidato mereka yang akan disiarkan secara langsung.
2. Membahas percepatan vaksin virus corona

Salah satu yang menjadi topik pembicaraan tahun ini adalah peningkatan kapasitas tes dan percepatan pembuatan vaksin Covid-19.