Kapan Pandemi Virus Corona Berakhir? Ini Pendapat Ahli dari University Queensland

Kapan Pandemi Virus Corona Berakhir? Ini Pendapat Ahli dari University Queensland

Editor: Hari Susmayanti
KOMPAScom/KRISTIANTO PURNOMO
Warga melintas di depan mural bertemakan Covid-19 di kawasan Bukit Duri, Jakarta Selatan, Jumat (28/8/2020). Berdasarkan data pemerintah hingga pukul 12.00 WIB, Kamis (27/8/2020), diketahui total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 162.884 orang sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020. 

Pandemi ini banyak dibandingkan dengan Covid-19 dan bagaimana bisa berakhir tanpa adanya vaksin.

Menurut Dr Short, yang membedakannya adalah kekebalan massal.

Tanpa adanya vaksin diperlukan waktu lebih lama untuk pandemi flu tersebut hilang dibandingkan dengan pandemi flu babi di tahun 2009.

"Di tahun 1918, tidak ada vaksin. Virus itu berkembang tanpa kendali dan pandemi itu masih terjadi di beberapa tempat sampai tahun 1921," katanya.

"Yang terjadi adalah munculnya kekebalan massal yang akhirnya membuat virus itu jadi flu biasa."

"Virus tahun 1918 tetap menjadi flu biasa sampai tahun 1958, yang kemudian digantikan oleh jenis H2N2, pandemi flu Asia."

Namun puluhan juta manusia di seluruh dunia meninggal sebelum terbentuknya kekebalan massal.

Kapan dan bagaimana pandemi Covid-19 ini berakhir?

Para ilmuwan di seluruh penjuru dunia kini sedang berlomba-lomba menciptakan vaksin untuk mengatasi Covid-19.

Namun menurut Dr Short, bila nantinya vaksin Covid-19 tersedia tidaklah dengan serta merta berarti pandemi langsung akan berakhir.

"Tidak akan ada misalnya kita mengatakan di tanggal tertentu, virus ini tidak akan menjadi masalah lagi," kata Dr Short.

"Yang akan terjadi adalah kalau ada vaksin, jumlah kasus akan berkurang. Selain itu pengobatan akan meningkat dan tingkat kematian menurun."

"Jadi kemudian perlahan menghilang, tidak tiba-tiba terjadi."

Dengan adanya vaksin tidaklah berarti virus ini akan menghilang, bahkan setelah masa pandemi dilalui.

"Menghilangkan virus dari dunia ini sangatlah sulit. Kita baru pertama kali berhasil melakukannya terhadap cacar air," kata Dr Short.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved