Yogyakarta
BNNP DIY Waspadai Peredaran Narkoba Bermodus Bansos
Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DIY menyatakan, peredaran narkoba di masa pandemi Covid-19 patut diwaspadai.
Penulis: Yosef Leon Pinsker | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DIY menyatakan, peredaran narkoba di masa pandemi Covid-19 patut diwaspadai.
Pasalnya, para pengedar disinyalir merubah pola peredaran dari dengan memanfaatkan situasi pandemi Covid-19.
"Di situasi Covid-19 ini memang ada kecenderungan berubah pola peredarannya. Di beberapa tempat, bukan di sini ya, mereka memanfaatkan situasi itu," kata Kepala BNNP DIY, Brigjen Pol Nanang Hadiyanto, kemarin.
Nanang menjelaskan, di beberapa tempat pengedar ditemui melakukan penyaluran narkoba dengan memanfaatkan jalur dan distribusi bantuan sosial (bansos) pemerintah.
• BNNP DIY Dorong P4GN Lewat Pencanangan Zona Integritas
Hal itu, dinilai cenderung dapat meminimalisir pengawasan dari para petugas.
"Angkutan sembako kan lebih lancar itu, nah mereka pakai itu. Di DIY sekarang kita sedang petakan bagaimana mekanisme mereka bekerja," jelas Nanang yang baru sebulan menjabat itu.
Dia berharap, segenap jajaran BNNP DIY bisa memaksimalkan tugas dan peran masing-masing dalam mengupayakan pencegahan dan pemberantasan narkoba.
Dengan demikian, perwujudan daerah bersih dan sehat dari peredaran narkotika dapat dilakukan.
Lebih lanjut, Nanang menyatakan, penyebaran narkoba di beberapa wilayah saling berkait satu dengan yang lain.
Dia mencontohkan penangkapan narkoba jenis sabu di wilayah Jakarta beberapa waktu lalu, jika peredaran tidak terungkap besar kemungkinan barang tersebut juga akan sampai di wilayah DIY.
"Jadi ada keterkaitan begitu. Kalau di daerah lain mereka gunakan modus-modus unik, di sini juga mesti dilihat bagaimana dampak dan polanya," ujar Nanang.
• BNNP DIY Sebut Mahasiswa Baru Jadi Target Bandar Narkoba di Jogja
Belum lagi soal peredaran narkoba jenis baru.
Dia menambahkan saat ini terdapat 76 narkoba jenis baru yang dilaporkan oleh BNN pusat, sehingga kewaspadaan terhadap penyebaran mesti diperketat.
"Itu juga mesti diwaspadai dan bagaimana sasaran persebarannya," ungkap dia.
Jumlah angka pemakai narkoba yang saat ini tengah direhabilitasi disebut Nanang juga didominasi oleh mereka yang berusia produktif.
Sehingga, sasaran penyampaian bahaya narkoba akan disasar kepada para pemakai pemula.
"Biasanya perkenalan awal mereka dengan narkoba kan dari teman, makanya kami minta para remaja dan pemuda ini berteman dengan orang yang positif. Hidup sehat 100 persen dan normal serta produktif," pungkas dia. (TRIBUNJOGJA.COM)