Kronologi Wisatawan Asal Madiun Hilang Terseret Ombak Pantai Parangtritis

Kronologi Wisatawan Asal Madiun Hilang Terseret Ombak Pantai Parangtritis

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Hari Susmayanti
Dok Sar Parangtritis
Faran Diva Bahtyararta, korban yang hilang terseret ombak Pantai Parangtritis, Jumat (4/9/2020). 

Sekitar satu jam kemudian, mbah Jolodong mendengar kabar dari rekan petugas lain.

"Ada wisatawan terseret ombak," kata dia menirukan suara via telepon.

Ketika mendengar kabar tersebut, Mbah Jolodong baru sampai di rumah duka kerabat yang meninggal.

"Saya baru sampai di tempat takziah. Langsung dikabari itu. Terus saya tanya, apa itu orang yang bermain bola pagi tadi? Kawan saya jawab, memang mereka orangnya," ungkap dia.

Sampai saat ini, mbah Jolodong masih sulit percaya jika keluarga yang ia peringatkan akhirnya hanyut terseret ombak.

Jenazah Terakhir Ditemukan

Upaya pencarian para korban yang hilang akhirnya membuahkan hasil.

Satu persatu jenazah korban yang hilang terseret ombak Pantai Goa Cemara ditemukan Tim SAR gabungan.

Korban yang terakhir ditemukan adalah Ahmad Khoirul Fata Al-Fath.

Jenazah Fata pertama kali ditemukan oleh nelayan yang mencari lobster di perairan Pantai Pok Tunggal, Gunung Kidul.

Sempat kehilangan jejak, petugas akhirnya berhasil menemukan Fata di perairan Wedi Ombo, dan didaratkan di Pantai Drini. 

Setelah proses identifikasi di RS Bhayangkara, jenazah Fata kemudian diserahkan kepada keluarga.

Jenazah Fata tiba di rumah duka pukul 13.28. 

Sama seperti kedua orangtuanya, Ulli Nur Rochmi (28) dan Joko Widodo(38) dan dua kakaknya, Muhammad Zafir Zakir Alfarizi (8) dan Muhammad Rizky Romadhon (7), Fata disemayamkan di rumahnya di Glagahombo, Pondokrejo, Tempel, Sleman. 

Kalimat Tauhid terus didengungkan di rumah duka.

Kalimat tersebut yang mengantar kepergian Fata ke peristirahatan terakhirnya di Krakitan, Salam, Magelang. 

Perwakilan Keluarga, KH Azhari Zainal Abidin merasa bersyukur akhirnya jenazah Data bisa ditemukan.

Ia berharap seluruh keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan dari Tuhan. 

"Alhamdulillah semua berkat pertolongan Allah, kami berdoa agar jenazah bisa segera ditemukan. Yang penting semuanya didoakan sahid akhirat.

Karena mati kecelakaan adalah sahid akhirat. Semoga keluarga diberikan ketabahan dan kekuatan dari Allah SWT,"katanya di rumah duka, Senin (10/08/2020).

"Kami kawal ke sana (Krakitan, Salam), akan dimakamkan di Pondok Pesantren Al-Husain, kami harapkan safaat dari Alquran. Karena memang di sana sering pengajian dan membaca Alquran,"sambungnya.

Ia mendapat pukulan yang besar atas kepergian atas kepergian keluarga Joko Widodo.

Bagaimana tidak, keluarga tersebut adalah santrinya yang sering mengaji bersama.

Ia pun sering mengunjungi rumah keluarga Joko. 

"Semuanya adalah santri saya. Saya sempat kaget, tiba-tiba ketiga anaknya dibawa untuk didoakan, supaya menjadi anak yang solih. Kok koyo wong pamitan, jebul pamitan bener (kok seperti orang pamitan, ternyata benar-benar pamit)," lanjutnya.

Pimpinan Ponpes As-Salam Kerisan, Banyurejo,Tempel, Sleman itu berharap kepergian keluarganya menjadi menjadi peristiwa pilu terakhir. 

"Semoga ini menjadi peringatan bagi yang lain, harus berhati-hati saat bermain di pantai. Semoga kejadian ini tidak terjadi lagi, jadi peristiwa terakhir,"tutupnya. 

Pukul 13.48 jenazah Fata diberangkatkan dari rumah duka ke Krakitan, Salam, Magelang untuk dikebumikan. (Tribunjogja/Miftahul Huda/Tim)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved