Wow! Kementerian PUPR Bakal Bangun Jembatan Gantung Berlantai Kaca
Bahkan, di sejumlah lokasi yang memiliki nilai wisata, jembatan gantung akan dibangun dengan lantai kaca
TRIBUNJOGJA.COM -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan terus melanjutkan pembangunan jembatan gantung sebagai akses konektivitas antar-desa.
Bahkan, di sejumlah lokasi yang memiliki nilai wisata, jembatan gantung akan dibangun dengan lantai kaca (plexiglass) untuk menambah nilai estetika.
"Hadirnya jembatan gantung akan mempermudah dan memperpendek akses warga masyarakat perdesaan menuju sekolah, pasar, tempat kerja, mengurus administrasi ke kantor kelurahan atau kecamatan dan akses silaturahmi antar warga,” kata Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, dikutip dari laman Kementerian PUPR, Rabu (2/9/2020).
Untuk menambah nilai estetika, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Bina Marga merencanakan pembangunan jembatan gantung penyeberangan orang dengan lantai menggunakan teknologi plexiglass. Jembatan gantung dengan lantai plexiglass ini akan dibangun di sejumlah lokasi yang memiliki nilai wisata.
“Kita akan punya jembatan gantung dengan lantai kaca, dikombinasikan dengan lampu yang estetikanya bagus dan penggunaan tenaga surya,” kata Hedy Rahadian, Direktur Jenderal Bina Marga.
Lokasi jembatan gantung kaca akan dipilih yang tepat sesuai kebutuhan dan dampak bagi kawasan yang dilayaninya.
Pada 2015-2019 Kementerian PUPR telah membangun 300 jembatan gantung di seluruh Indonesia dengan anggaran Rp 1,4 triliun.
Pembangunan jembatan gantung kembali dilanjutkan pada 2020. Hingga saat ini sudah ada 44 lokasi jembatan gantung yang sudah mendapat persetujuan untuk dibangun oleh Menteri PUPR. Dari jumlah tersebut, 6 di antaranya direncanakan dibangun di Papua. Secara umum jembatan gantung yang dibangun tersebut memiliki bentang antara 30 meter hingga 120 meter.
Pembangunan jembatan gantung merupakan usulan dari Pemda setempat, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), TNI, dan DPRD yang diajukan kepada Kementerian PUPR dengan mempertimbangkan kondisi wilayah, sosial, ekonomi, potensi wilayah, dan kesesuaian lokasi, manfaat, dan urgensi pembangunan jembatan.
Adapun kriteria pemilihan lokasi didasarkan pada jembatan digunakan oleh pelajar sekolah dan ekonomi antar desa, jembatan pejalan kaki dalam kondisi kritis atau bahkan runtuh, kondisi jalan akses memungkinkan untuk mobilisasi rangka jembatan, menghubungkan minimal dua desa, dan akses memutar apabila tidak ada jembatan cukup jauh atau minimal 5 km.