Menaker Serahkan Bantuan Program Padat Karya Pertanian di Magelang

Menteri Tenaga Kerja, Ida Fauziyah, menyerahkan bantuan program pemerintah Padat Karya Pertanian kepada masyarakat Kabupaten Magelang, Selasa (1/9/202

Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Rendika Ferri
Menteri Tenaga Kerja, Ida Fauziyah, menyerahkan bantuan Program Padat Karya Pertanian di Pondok Pesantren Nurul Huda, Girirejo, Ngablak, Kabupaten Magelang, Selasa (1/9/2020). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Menteri Tenaga Kerja, Ida Fauziyah, menyerahkan bantuan program pemerintah Padat Karya Pertanian kepada masyarakat Kabupaten Magelang, Selasa (1/9/2020).

Padat karya pertanian ini bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja yang sempat turun dan tingkat pengangguran naik akibat pandemi.

Tujuan lainnya untuk mewujudkan ketahanan pangan dalam rangka mempersiapkan diri jika sewaktu-waktu terjadi krisis pangan karena pandemi dan dampaknya yang terus berlarut.

"Kami menyerahkan program padat karya pertanian, ini salah satu program yang ada di Kementerian Ketenagakerjaan. Tujuannya untuk menciptakan lapangan kerja. Kedua untuk ketahanan pangan. Kenapa tujuannya menciptakan lapangan kerja, karena akibat pandemi pengangguran naik. Padat karya ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja," ujar Ida, seusai menyerahkan bantuan Program Padat Karya Pertanian di Pondok Pesantren Nurul Huda, Girirejo, Ngablak, Kabupaten Magelang, Selasa (1/9/2020).

Menaker Sebut Angka Pengangguran Naik Menjadi 10 Juta Lebih Karena Pandemi

Ida mengatakan, pihaknya memiliki program padat karya produktif dan padat karya infrastruktur dengan total penerima 107 ribu sasaran.

Padat Karya Pertanian ini sendiri adalah salah satu dari program padat karya produktif.

"Kenapa kami memilih pertanian. Yang pertama, program ini adalah untuk perluasan kesempatan kerja. Yang kedua, untuk ketahanan pangan, jadi kami mengharapkan program padat karya produktif ini untuk pengembangan pertanian sebagai upaya kita untuk memiliki ketahanan pangan yang baik," ujarnya.

Ida sendiri mengakui jika sektor pertanian terkena dampak akibat pandemi.

Padahal sumbangsih sektor pertanian untuk ketenagakerjaan itu paling tinggi.

Sekitar 27 persen tenaga kerja dari sektor pertanian.

Oleh karena itu, sektor pertanian harus kuat.

"Kenapa konsentrasi padat karya pertanian, karena sebagaimana sinyalemen presiden berkali-kali tentang sinyalemen FAO di mana kondisi pandemi ini bisa jadi dan mungkin terjadi krisis pangan. Ketika krisis pangan, semua negara akan muncul egoisnya. Bertahan untuk kepentingan negara masing-masing. Kalau itu terjadi, kita sudah siap menghadapi krisis pangan. Salah satu mengembangakan pertanian ini. Kita dorong anak-anak muda milenial menjadikan pertanian sebagai alternatif usaha mereka," tuturnya.

Belum Terima Subsidi Upah, Menaker Imbau Nomor Rekening Harus Aktif

"Diantara program-program di kemnaker, kami melakukan padat karya pertanian, jadi untuk menciptakan lapangan kerja. Kedua untuk ketahanan pangan kita. Mudah-mudahan program ini bermanfaat khususnya untuk masyarakat. Saya juga pesan, petani sudah bosan di PHP. Saya minta program ini tak hanya seremoni, tetapi selesai seremoni, bantuan langsung diserahkan," tambah Ida.

Bupati Magelang, Zaenal Arifin, menyambut baik Program Padat Karya Pertanian ini.

Dampak Covid-19 telah membuat sendi-sendi perekonomian di Kabupaten Magelang juga mengalami penurunan, salah satunya juga berdampak di sektor pertanian. Atas program ini, ia berharap dapat menggerakkan kembali sektor pertanian.

"Tentunya atas inisiasi Kementerian Tenaga Kerja hari ini, kami bersama dengan para petani di lereng Merbabu dan juga para petani muda, kita bisa lebih semangat untuk menjaga kedaulatan pangan, agar kita tidak perlu lagi mengimpor dari negara tetangga kita," katanya.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved