UPN Dampingi Perajin Batik di Berbah, Ciptakan Lingkungan Kerja yang Nyaman agar Kinerja Meningkat

UPN Dampingi Perajin Batik di Berbah, Ciptakan Lingkungan Kerja yang Nyaman agar Kinerja Meningkat

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Istimewa
Jaka Purwanta bersama dengan pemilik Dinda Hayu Batik dan sebagian karyawan pada saat kegiatan PbM 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Universitas Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Yogyakarta melaksanakan program peningkatan kinerja ramah lingkungan di salah satu UMKM di wilayah Berbah, Sleman.

Program Hibah Pengabdian bagi Masyarakat (PbM) internal ini dilaksanakan di industri batik tulis 'Dinda Hayu Batik' yang berlokasi di Kampung Munggon, Desa Sendangtirto, Kecamatan Berbah, Sleman.

Kegiatan pembinaan ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja karyawan industri batik tulis 'Dinda Hayu Batik' selama masa pandemi virus corona.

Program peningkatan kinerja ramah lingkungan ini dilaksanakan dengan penanaman pohon serta penambahan prasarana di ruang produksi batik.

Praktisi lingkungan dan juga dosen Jurusan Teknik Lingkungan UPN “Veteran” Yogyakarta, Jaka Purwanta mengatakan dengan banyaknya bangunan di sekitar lokasi 'Dinda Hayu Batik', membuat sirkulasi udara tidak bisa berjalan lancar.

Kondisi itu membuat para pekerja merasa tidak nyaman.

Apalagi di sekitar lingkungan tersebut minim dengan tumbuhan sehingga produksi oksigen sangat minim.

“Kondisi ini ternyata belum diantisipasi oleh masyarakat dan para pelaku usaha untuk melakukan upaya agar kondisi lingkungannya menjadi lebih nyaman,"katanya.

" Seharusnya pada saat awal akan dilakukan konstruksi bangunan pada suatu lahan, sudah harus diperhitungkan berapa luas area yang akan digunakan untuk bangunan, ruang terbuka hijau (RTH) atau taman, dan area parkir,"ucapnya.

" Pada tataran regulasi, di Kabupaten Sleman sudah ada Peraturan Daerah Kabupaten Sleman No. 1 tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Pasal 107 yang menjelaskan bahwa area untuk RTH  minimal 20% dari luas lahan. Sedangkan untuk area parkir minimal 25% dari luas lantai bangunan” kata Jaka Purwanta kepada Tribun Jogja.

Jaka menjelaskan, untuk menciptakan kondisi lingkungan kerja yang nyaman dan sejuk maka pada area untuk RTH seharunya ditanami dengan tanaman berdaun banyak.

Pada kegiatan Pengabdian bagi Masyarakat di Dinda Hayu Batik, tim PbM yang terdiri dari Jaka Purwanta, Yuni Siswanti, dan Trismi Ristyowati ini melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan kinerja bagi para karyawan.

“Untuk area lahan terbuka di sekitar bangunan Dinda Hayu Batik yang jumlahnya kurang dari 20% dari luas lahan, disikapi dengan cara  menambah jumlah tanaman yang ada baik tanaman budidaya seperti pohon mangga maupun tanaman bunga dengan menggunakan pot-pot,"jelasnya.

Selain itu, pada ruang kerja yang di teras yang beratapkan galvalum sehingga mengakibatkan temperatur udara pada ruang tersebut menjadi lebih tinggi dan panas sehingga karyawan menjadi lebih cepat berkeringat.

Hal ini mengakibatkan karyawan semakin cepat mengalami kelelahan dalam bekerja dibandingkan jika temperatur ruang kerja yang nyaman.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved