Cerita Dalang Perempuan Asal Daerah Istimewa Yogyakarta, Pernah Salah Suara
Dia adalah Ninda Rohmi Astika Mukti (15), pewayang muda asli Gunungkidul yang menjadi satu-satunya peserta perempuan pada perlombaan wayang
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Iwan Al Khasni
Pilihan cerita yang ditampikan Dinda pun tak sembarang pada pementasan kali ini. Ia memilih cerita tentang Kikis Tunggarana yang bercerita tentang perebutan kekuasaan.
"Ini salah satu cerita yang cukup sulit dibawakan dibandingkan dengan sebelumnya. Soalnya di sini karakter tiap tokohnya sangat intens. Perlu konsentrasi tinggi agar gerakan dan materi tidak lupa," terangnya.
Tak hanya itu, pengaturan suara pun harus dikontrol dengan penuh kehati-hatian. Salah sedikit, cerita yang dibawakan bisa tak tersampaikan dan pastinya berpengaruh kepada yang lain seperti pemain musik gamelan dan pesinden.
Kesulitan yang dihadapi ketika tampil di panggung, kata Ninda, selain konsentrasi biasanya menggerakkan karakter tokoh wayang.
"Wayang itu kan ada yang berat. Biasanya, kesulitannya di situ karena butuh tenaga lebih supaya pada saat mengangkat wayang bisa digerakkan sesuai cerita dan lakon yang akan diperankan," ujarnya.
Butuh waktu empat bulan baginya, untuk bisa mahir menggerakan wayang yang bobotnya bisa mencapai 3,5 kilogram per wayangnya.
Latihan rutin pun tetap harus dijalaninya. Setiap hari minimal 1 jam dirinya harus menggerakan ataupun sekadar melatih suara tiap tokoh pewayangan.
"Harus latihan terus, kalau tidak bisa kaku. Malahan bisa pula sampai lupa suara tokoh wayang. Memang kuncinya harus tekun," ujarnya.
Ninda mengatakan, tak semua pentas wayang yang diikutinya berjalan sempurna. Pernah, sewaktu mengikuti lomba di suatu kegiatan dirinya lupa mengganti suara tokoh pewanyangan.

"Pernah ada cerita lucu, ketika tampil di suatu lomba. Saat itu, lupa mengganti suara seharusnya suara buto malah yang keluar suara putri raja yang halus gemulai. Tentunya, mengundang penonton untuk tertawa, malu sekali saat itu," ungkap gadis yang memiliki hobi menulis ini.
Namun, momen kegagalan yang pernah dihadapinya membuat Ninda belajar lebih banyak lagi.
"Dari kesalahan yang lalu bisa banyak belajar untuk saat ini. Sekarang, untuk tampil sudah tidak pernah rasakan grogi lagi. Yang penting lakukan yang terbaik dan semaksimal mungkin. Soal menang atau tidaknya urusan belakang, kan sudah berusaha," pungkasnya. ( Tribunjogja.com | Nanda Sagita Ginting )