Jawa

Pengurus RT di Barenglor Klaten Bikin BUM RT, Buka Unit Usaha untuk Berdayakan Warga Sekitar

Pengurus RT itu, berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan warganya dengan mendirikan Badan Usaha Milik RT (BUM RT).

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Almurfi Syofyan
Ketua RT 01 RW 13 Kampung Gunungan Baru, Kelurahan Bareng Lor, Suminto saat ditemui di lokasi Angkringan Siji yang dikelola oleh pihak BUM RT setempat, Rabu (19/8/2020). 

Sedangkan untuk minuman ada wedang jahe, wedang tape hingga teh yang diracik sendiri.

"Semua makanan disini enak-enak dan selalu laris. Setiap warga memiliki menu sendiri-sendiri sehinga tidak ada satu menu yang dibuat oleh dua warga," tambahnya.

Angkringan Siji ini kata Suminto, buka mulai Pukul 10.00 WIB hingga Pukul 00.00 WIB setiap harinya.

Lokasinya pun berada di tengah kampung tersebut yang memanfaatkan tanah masyarakat yang telah diminta untuk izin pengelolaan.

Untuk harga, lanjut dia, dijual dengan harga yang cukup beragam, seperti gorengan Rp 1 ribu per buahnya dan Rp 2,5 ribu per bungkus hingga minuman kisaran Rp 3 hingga 4 ribu per gelasnya.

Usaha angkringan itu pun, kata Suminto selalu menyisihkan sebesar Rp40 ribu per harinya bagi uang kas BUM RT setempat.

Hal itu dilakukan, untuk mengganti uang kas RT yang telah dipakai untuk modal awal pembuatan angkringan itu.

Sehinga, setiap hari uang kas RT terus bertambah dan bisa digunakan untuk membuka unit usaha lainnya.

Warga Dukuh Gunden Gelar Upacara dari Atas Jembatan Pelangi Desa Balak, Klaten

"Selama dua bulan kami sudah bisa menabung sekitar Rp2,4 juta. Ini didapat dari tabungan per hari sebesar Rp40 ribu. Kami optimis di bulan ketiga modal awal Rp3,7 juta yang dipinjam dari uang kas akan kembali dan pada bulan-bulan selanjutnya adalah keuntungan dari usaha ini dan membuka unit usaha lain," urainya.

Sementara itu, salah seorang warga setempat, Yanti Supardi mengaku jika dirinya sangat mengapresiasi pendirian angkringan siji yang dikelola oleh BUM RT 01 itu.

Sebab di tengah pandemi dirinya dan warga sekitar masih bisa berkreasi dan berjualan dengan cara menitipkan dagangannya ke angkringan itu.

Hal itu membuatnya mendapatkan pemasukan tambahan dimasa-masa sulit ini.

"Iya, ini sangat membantu sekali. Selama pandemi kita tidak bisa banyak beraktifitas, dengan adanya angkringan ini mulai bisa mendapat tambahan lagi," katanya.

Selain itu lanjutnya, dalam sehari dirinya bisa menitipkan sekitar 50 bungkus nasi ayam di angkringan tersebut.

"Bahkan dalam sehari bisa dua kali pagi dan malam," tambahnya.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved