Jawa

Pengurus RT di Barenglor Klaten Bikin BUM RT, Buka Unit Usaha untuk Berdayakan Warga Sekitar

Pengurus RT itu, berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan warganya dengan mendirikan Badan Usaha Milik RT (BUM RT).

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Almurfi Syofyan
Ketua RT 01 RW 13 Kampung Gunungan Baru, Kelurahan Bareng Lor, Suminto saat ditemui di lokasi Angkringan Siji yang dikelola oleh pihak BUM RT setempat, Rabu (19/8/2020). 

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Tidak sedikit masyarakat di Indonesia termasuk Kabupaten Klaten yang terpukul akibat dihantam pandemi Covid-19 yang merebak sejak pertengahan Maret 2020 lalu.

Berbagai cara pun dilakukan oleh masyarakat agar tetap survive bertahan dalam menghadapi situasi seperti ini.

Bagi mereka yang memiliki jiwa entrepreneur, pandemi tentu tidak akan membuat tumbang dan menyerah.

Namun ini akan dimanfaatkan untuk mencari peluang agar bisa memberdayakan masyarakat sekitar.

Seperti halnya, pengurus RT 01 RW 13, Kampung Gunungan Baru, Kelurahan Bareng Lor, Kecamatan Klaten Utara, Kabupaten Klaten.

Pengurus RT itu, berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan warganya dengan mendirikan Badan Usaha Milik RT (BUM RT).

Satpol PP Klaten dan Tim Gabungan Sita 156 Botol Miras dari 2 Kecamatan

BUM RT ini memiliki unit usaha yang bergerak di bidang kuliner yakni usaha angkringan.

Pendirian BUM RT yang mengelola unit usaha di bidang angkringan ini pun diklaim sebagai yang pertama di Klaten.

Angkringan itu pun dinamai Angkringan Siji yang merupakan akronim dari "silaturahmi jajan disini".

"Ini pertama kali BUM RT didirikan dan membuka unit usaha di bidang angkringan. Kita kasih nama angkringan Siji karena dalam bahasa jawa berarti satu atau setunggal yang merupakan nomor RT kami yakni rt 1. Namun kita juga memiliki arti sendiri yaitu silaturahmi jajan disini," ujar Ketua RT 01 Suminto saat ditemui Tribunjogja.com dilokasi angkringan, Rabu (19/8/2020).

Suminto menjelaskan, ide awal dirinya mendirikan angkringan yang dikelola oleh BUM RT untuk membantu perekonomian warga di RT tersebut yang terdampak pandemi Covid-19.

Setelah melalui beberapa kali musyawarah dengan pengurus RT, akhirnya sekitar dua bulan lalu, dimulai pembuatan angkringan tersebut dengan meminjam kas RT senilai Rp3,7 juta.

Bupati Sri Mulyani Apresiasi Keran Otomatis Karya Dua Siswa SMPN 2 Klaten

Uang tersebut digunakan untuk membeli bahan baku seperti pembuatan gerobak, pembelian kayu, bambu dan bahan perkakas yang dibutuhkan untuk berjualan angkringan.

Setelah semuanya selesai, dagangan yang dijual di angkringan tersebut pun merupakan makanan yang dimasak oleh warga sekitar.

Seperti nasi ayam bakar, nasi rica-rica, nasi welut, nasi langgi, nasi bandeng dan aneka macam gorengan.

Sedangkan untuk minuman ada wedang jahe, wedang tape hingga teh yang diracik sendiri.

"Semua makanan disini enak-enak dan selalu laris. Setiap warga memiliki menu sendiri-sendiri sehinga tidak ada satu menu yang dibuat oleh dua warga," tambahnya.

Angkringan Siji ini kata Suminto, buka mulai Pukul 10.00 WIB hingga Pukul 00.00 WIB setiap harinya.

Lokasinya pun berada di tengah kampung tersebut yang memanfaatkan tanah masyarakat yang telah diminta untuk izin pengelolaan.

Untuk harga, lanjut dia, dijual dengan harga yang cukup beragam, seperti gorengan Rp 1 ribu per buahnya dan Rp 2,5 ribu per bungkus hingga minuman kisaran Rp 3 hingga 4 ribu per gelasnya.

Usaha angkringan itu pun, kata Suminto selalu menyisihkan sebesar Rp40 ribu per harinya bagi uang kas BUM RT setempat.

Hal itu dilakukan, untuk mengganti uang kas RT yang telah dipakai untuk modal awal pembuatan angkringan itu.

Sehinga, setiap hari uang kas RT terus bertambah dan bisa digunakan untuk membuka unit usaha lainnya.

Warga Dukuh Gunden Gelar Upacara dari Atas Jembatan Pelangi Desa Balak, Klaten

"Selama dua bulan kami sudah bisa menabung sekitar Rp2,4 juta. Ini didapat dari tabungan per hari sebesar Rp40 ribu. Kami optimis di bulan ketiga modal awal Rp3,7 juta yang dipinjam dari uang kas akan kembali dan pada bulan-bulan selanjutnya adalah keuntungan dari usaha ini dan membuka unit usaha lain," urainya.

Sementara itu, salah seorang warga setempat, Yanti Supardi mengaku jika dirinya sangat mengapresiasi pendirian angkringan siji yang dikelola oleh BUM RT 01 itu.

Sebab di tengah pandemi dirinya dan warga sekitar masih bisa berkreasi dan berjualan dengan cara menitipkan dagangannya ke angkringan itu.

Hal itu membuatnya mendapatkan pemasukan tambahan dimasa-masa sulit ini.

"Iya, ini sangat membantu sekali. Selama pandemi kita tidak bisa banyak beraktifitas, dengan adanya angkringan ini mulai bisa mendapat tambahan lagi," katanya.

Selain itu lanjutnya, dalam sehari dirinya bisa menitipkan sekitar 50 bungkus nasi ayam di angkringan tersebut.

"Bahkan dalam sehari bisa dua kali pagi dan malam," tambahnya.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved