Film "Tilik" dari Yogyakarta Jadi Trending Topic di Twitter, Begini Kisah di Balik Pembuatannya
Nama ‘Bu Tejo’ menjadi trending topic di Twitter sejak Selasa hingga Rabu (18-19/8/2020). Jika dilihat di timeline, ada banyak orang jengkel karena
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Joko Widiyarso
“Ini sebenarnya ide dari penulis naskah, mas Bagas Sumartono. Jadi, dia melihat fenomena tilik atau menjenguk dengan menggunakan truk yang ada di Yogyakarta, sepertinya bagus jika diangkat menjadi film. Saat itu, truk masih boleh mengangkut orang,” terang Elena.
Dari fenomena tersebut, tim kemudian memiliki ide untuk membuat film berkaitan dengan jenguk-menjenguk menggunakan truk itu.
“Tapi waktu itu, kami masih merasa kayaknya ide ini terlalu mahal untuk direalisasikan. Kami filmmkaer masih belajar, masih merasa skillnya belum sejauh itu bahkan untuk syuting proper saja masih sulit,” ucapnya.
Seiring berjalannya waktu, di tahun 2018, mereka sudah melewati banyak hal dan segera mengeksekusi ide tersebut.
“Kebetulan ada program dari Dinas Kebudayaan DIY, program dana keistimewaan yang diberikan ke pekerja seni, termasuk di ranah film. Kami submit naskah dan proposalnya kesana, kemudian mereka melakukan seleksi, pitching dan akhirnya jadilah film ini,” bebernya.
SEMPAT IKUT ’TILIK’ DENGAN TRUK
Uniknya, Elena dan tim sempat ikut aktivitas tilik dengan truk yang diinisiasi orang-orang desa. Mereka ingin menjenguk tetangga yang sakit dengan menggunakan truk menuju RS.
“Kami sempat ikutan menjenguk dengan truk itu. Awalnya, kami lagi observasi di rumah orang yang cukup disegani di salah satu desa di Yogyakarta. Pas banget, ternyata ada warga yang ingin menjenguk warga lain di rumah sakit dengan truk,” jawab Elena.
Dari situ, Elena dan tim mulai memahami bagaimana rasanya menjenguk orang sakit dengan naik truk ke tempat tujuan. “Saya sempat ikut dua kali. Satu yang diatas truk, satu lagi yang kami ikutin pakai motor,” ucapnya.
Ia melihat, sebenarnya warga yang di truk itu hanya fokus dan menjaga keseimbangan ketika diatas truk, tidak ada yang sempat berbicara seperti yang ada di film ‘Tilik’.
“Kami kaitkan dengan fenomena bagaimana ibu-ibu ketika sudah pada berkumpul, pasti akan membicarakan banyak hal bukan?” kata Elena.
Sementara, sutradara film ‘Tilik’, Wahyu Agung Prasetyo juga mengatakan hal yang sama. Ia merasa bersyukur ‘Tilik’ bisa dinikmati lebih banyak orang.
Ia menceritakan, cukup banyak kendala untuk membuat film ‘Tilik’ ini, terlebih di alam dan medan. Saat itu, mereka sempat kehujanan saat syuting ’Tilik’.
“Kami juga merasa senang bisa memberikan banyak hal baru untuk ibu-ibu itu. Tidak hanya masalah material kan, tapi juga pengalaman dan ilmu baru,” tandasnya.
( Tribunjogja.com | Bunga Kartikasari )
