Gunungkidul

Merayakan HUT RI Ke-75 di Kedalaman 25 Meter dari Permukaan Tanah

Tentu saja suasananya nyaris tanpa cahaya dan dingin. Begitu pula dengan kondisi udara yang tipis sehingga bernapas pun jadi sulit dilakukan.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Ari Nugroho
Istimewa
Suasana Upacara Peringatan HUT RI ke-75 di Gua Jlamprong pada Senin (17/08/2020) pagi tadi. Gua ini berada di Pedukuhan Mojo, Kalurahan Ngeposari, Gunungkidul. Sebanyak 35 orang menghadiri upacara di kedalaman 25 meter dari permukaan tanah tersebut. Jumlah peserta dibatasi demi memenuhi protokol kesehatan COVID-19 

Setelah beristirahat sejenak, mereka memulai upacara yang dipimpin oleh Danramil Koramil 073/Semanu, Kapten CRM Sutiyono.

Kesunyian dan kegelapan begitu pekat menemani selama proses upacara dilakukan.

Sumber cahaya yang dibawa sengaja dipadamkan agar suasana semakin khidmat dan hening.

PT Angkasa Pura I Ajak Penumpang dan Petugas di Bandara YIA Ikuti Upacara Peringatan HUT ke-75 RI

Panewu Semanu Guntoro Purbo menjadi salah satu peserta upacara kali ini.

Ia mengaku begitu terkesan dengan upacara spesial tersebut, ditambah dengan perjalanan yang cukup menantang.

"Sangat berbeda dari biasanya, namun upacaranya juga terasa sakral," ujar Arif.

Kendati peserta terbatas dan berada di lokasi yang terbilang terpencil, panitia tetap mengutamakan protokol kesehatan.

Seluruh peserta tetap diminta memakai masker dan menjaga jarak.

Ketua Karang Taruna Kalurahan Ngeposari Aris Rahmanto mengatakan panitia juga sudah menyiapkan tabung oksigen.

Gunanya mengantisipasi jika ada peserta yang tidak terbiasa dengan kondisi gua.

"Sebab kadar udara di bawah sini tergolong minim, jadi tabung oksigen diperlukan," jelas Aris.

Arif mengatakan akan membuat upacara HUT RI di Gua Jlamprong menjadi agenda rutin. Namun penyelenggaraannya dilakukan setiap 2 tahun sekali.

Hal tersebut dilakukan demi menjaga kondisi dan ekosistem yang ada dalam gua, termasuk mencegah adanya sampah. Panitianya pun melakukan pembersihan sebelum upacara dilakukan.

Yogyakarta Diguyur Hujan, BMKG : Gangguan Cuaca Sesaat Akibat Kovergensi

"Ini bisa dikembangkan menjadi wisata minat khusus," kata Arif.

Nama Gua Jlamprong sendiri memang belum dikenal sepopuler destinasi sejenis lainnya di Gunungkidul.

Namun pengelola sudah menyiapkan berbagai atraksi menarik untuk pengembangan ke depan.

Rencananya, kawasan embung yang ada di sekitar gua akan dikembangkan lagi. Pengelola pun akan membuka pojok kuliner demi menarik pengunjung nantinya.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved