Dikritik Warganet, Sejumlah Artis Minta Maaf Setelah Promosikan Omnibus Law, Lalu Kembalikan Honor
Dikritik Warganet, Sejumlah Artis Minta Maaf Setelah Promosikan Omnibus Law, Lalu Kembalikan Honor
Ia juga akan mengembalikan uang pembayaran yang telah diterima.
"Terutama teman-teman yang kehilangan pekerjaan di saat pandemi.
Dan gue akui ini kesalahan gue, engga ngecek ulang soal hal ini," ujar Adit melalui akun Twitter resminya, Jumat (14/8/2020).
"Kalo ditanya soal bayaran pun, gue dibayar di bawah rate yang gue ajukan. Ya karena memang ini projectnya teman, gue pikir begitu," imbuh dia.
• Sempat Bakar Ban, Pertigaan UIN Suka Steril dari Demonstran Tolak Omnibus Law
• Aksi Unjukrasa di Simpang UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Berlangsung Hingga Malam, Peserta Bakar Ban
Penjelasan Istana
Serangkaian klarifikasi para publik figur itu menjadi bola panas bagi pemerintah.
Menanggapi munculnya isu pemerintah membayar publik figur untuk mempromosikan RUU Cipta Kerja, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adiansyah angkat bicara.
Ia menegaskan, pemerintah tidak pernah membayar artis atau influencer untuk mendukung Omnibus Law RUU Cipta Kerja.
"Saya kira tidak ada ya, setahu saya tidak ada arahan.
Mereka secara spontan kan mendukung RUU Cipta Kerja," kata Donny kepada Kompas.com, Jumat (14/8/2020).
Donny merasa tak ada yang aneh dengan dukungan serentak yang ditunjukkan para artis tersebut.
Sebab, dalam situasi pandemi Covid-19 seperti ini, Indonesia memang membutuhkan ekosistem yang lebih baik untuk investasi dan akhirnya menciptakan lapangan pekerjaan.
Donny pun menyebut bahwa solusinya adalah menggolkan RUU Cipta Kerja yang saat ini tengah dibahas oleh pemerintah dan DPR.
"Saya kira wajar saja kalau banyak artis mendukung program pemerintah. Apalagi itu program yang baik," ucap dia.
Hampir Rampung