Sleman
Yayasan Sioux Indonesia Edukasi Masyarakat Agar Tak Bunuh Ular
Yayasan Sioux Indonesia memberikan edukasi pada masyarakat agar tidak takut dengan ular. Dengan demikian tidak banyak ular yang dibunuh oleh manusia.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
Setelah dianggap sehat dan siap dilepaskan, ketiga ular tersebut akan dikembalikan ke habitatnya.
Ia berharap dengan edukasi yang dilakukan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat terkait dengan ular, dan masyarakat bisa berdamai dengan ular.
• Nasib Pilu Induk Ular Piton Sepanjang 4,5 Meter di Riau, Mati Terpanggang Bersama 20 Butir Telurnya
"Ular itu juga penting, ular kadang dianggap hama. Padahal ketika ular itu dibunuh, hama lain seperti tikus dan katak justru akan meningkat. Ular kan bagian dari ekosistem alam, sehingga harus ada harmonisasi,"ujar pria kelahiran Sulawesi Utara, 10 Februari 1973.
Perasaan takut terhadap ular rupanya tidak menjadi penghalang bagi Purwanti (42) untuk belajar memegang ular.
Awalnya pun ia merasa deg-degan, namun ia berhasil mengalahkan rasa takutnya.
"Sudah dua kali ikut kegiatan ini, pertama pegang King Kobra, lalu sekarang mencoba lagi. Awalnya ya takut, tetapi pengen mencoba, akhirnya itu yang mengalahkan rasa takut,"ujarnya.
Warga Sukunan, Banyuraden, Gamping, Sleman tersebut berhasil menaklukkan dua ular yang dibawa oleh Yayasan Sioux Indonesia.
"Tadi mencoba megang Piton, Ular Bajing, sama Dumung Macan. Yang paling susah Dumung Macan, karena geraknya cepat sekali. Pas mau megang lepas lagi. Memang terganggu karakter ularnya," tambahnya. (TRIBUNJOGJA.COM)