Kisah Meliasari Gadis Lumpuh yang Ditinggalkan Bapak-Ibunya Sejak Umur 35 Hari
Meliasari (12), gadis asal Pedukuhan Singkil, Tepus, Gunungkidul. inilah yang menyebabkan dirinya hanya bisa berbaring di tempat tidur sepanjang ha
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com Gunungkidul -- Usia remaja seharusnya menjadi masa yang menyenangkan dan aktif.
Namun tidak bagi Meliasari (12), gadis asal Pedukuhan Singkil, Tepus, Gunungkidul.

Sepanjang hidupnya, ia hanya mampu terbaring lemas di tempat tidur.
Hanya Sutini dan Yatno Suwito, kakek-nenek Melia yang hadir untuk merawat dirinya.
Sementara kedua orang tuanya yaitu Sutarno dan Yeni Kusnawati, tidak ada kabar hingga saat ini.
Sutini menuturkan, Melia dititipkan oleh kedua orang tuanya sejak baru berusia 35 hari.
Keduanya hanya berpamitan untuk bekerja di luar kota.
"Sejak itu tidak ada pesan apa pun untuk Melia. Saya hanya diminta untuk merawat Melia baik-baik," tutur Sutini ditemui wartawan beberapa waktu lalu.
Menurut Sutini, Melia menderita lumpuh layuh.
Hal inilah yang menyebabkan dirinya hanya bisa berbaring di tempat tidur sepanjang hari sejak bayi.
Tinggal bersama kakek-neneknya, Melia tidur di kamar sederhana tanpa jendela.
Sumber cahaya hanya berasal dari sepotong genting transparan yang terpasang di atap rumah tersebut.
Melia menghabiskan waktunya dengan tidur.
Namun sesekali matanya terbuka saat sang Nenek datang mendekat, membuka kelambu lusuh yang menutupi ranjangnya.
"Saya dan suami bergantian menjaga Melia. Sebab setiap hari harus bekerja di ladang," ungkap Sutini.