Kisah Meliasari Gadis Lumpuh yang Ditinggalkan Bapak-Ibunya Sejak Umur 35 Hari
Meliasari (12), gadis asal Pedukuhan Singkil, Tepus, Gunungkidul. inilah yang menyebabkan dirinya hanya bisa berbaring di tempat tidur sepanjang ha
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Iwan Al Khasni
Mengingat kondisinya yang lumpuh, Melia harus digendong saat akan dimandikan atau dibawa ke dokter saat sakit.
Ia akan menangis saat meminta makan, minum, atau ingin buang air.
Sutini pun harus sebisa mungkin menjaga kesehatan cucunya dengan makanan dan minuman yang bergizi.
Namun apa daya, secara ekonomi mereka bukanlah keluarga yang mampu.
Salah satu anggota keluarga yang ikut merawat adalah Ngatiyem, anak kedua Sutini.
Sutarno yang merupakan ayah Melia, merupakan adik ketiga Ngatiyem.
Sedangkan ibunya, Yeni diketahui berasal dari Bantul.
Menurut Ngatiyem, sebelum pamit Sutarno berjanji akan mengirimkan uang begitu mendapatkan pekerjaan.
Saat menitipkan Melia, Sutarno dan istrinya tersebut terakhir diketahui menetap di Bantul.
"Sekarang entah tinggal di mana, lantaran tidak pernah memberi kabar," ungkap Ngatiyem.

Beruntungnya, saat ini sudah banyak pihak yang membantu Melia.
Berbagai bentuk bantuan muncul dari sejumlah kelompok sosial setelah ada pengguna media sosial yang mempublikasikan kisah Melia.
Meski harus mengurus Melia dengan kondisinya tersebut, baik Sutini dan Ngatiyem tidak mempermasalahkannya.
Bahkan Ngatiyem tetap rajin menengok Melia setiap hari, meskipun ia juga ada 3 anak yang harus diurus.
Sutini pun berharap agar kedua orang tua Melia kembali untuk menemui putrinya tersebut.
Selama menunggu, ia akan terus menjaga cucunya agar tetap sehat.
"Meski harus mengasuh cucu saya seperti ini, saya tetap ikhlas," kata Sutini.( Tribunjogja.com Alexander Aprita )