Pencarian Korban Pantai Goa Cemara Diperluas Hingga Kulon Progo, Sampai Siang Ini Belum Ketemu
Pencarian Korban Pantai Goa Cemara Diperluas Hingga Kulon Progo, Sampai Siang Ini Belum Ketemu
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL- Upaya pencarian satu dari tujuh korban laka laut pantai Goa Cemara, Sanden, Bantul terus berlanjut.
Memasuki hari keempat, ratusan personel search and rescue (SAR) Gabungan melakukan penyisiran dari timur lokasi kejadian menuju ke barat. Jaraknya lebih kurang hingga 14 kilometer.
Kasubsi Operasi Basarnas Yogyakarta, Asnawi Suroso menyampaikan, proses pencarian hari ini dimulai dari pukul 06.00 WIB dengan menerjunkan lima search rescue unit (SRU).
SRU pertama, bergerak menggunakan kendaraan ATV. Dimulai dari Pantai Samas ke barat menuju muara Progo di Pantai Trisik.
SRU kedua bergerak sebaliknya, menggunakan kendaraan Amphibious dari Pantai Trisik menyisir ke timur sampai di Pantai Samas.
Adapun SRU ketiga, bergerak melakukan penyisiran berjalan kaki sepanjang tepian pantai.
"Dimulai dari pantai Goa Cemoro jalan kaki sampai Pantai Baru," terang Asnawi, ditemui di Pos SAR Gabungan, seusai melakukan pencarian.
Selanjutnya, proses pencarian ke barat dilanjutkan dengan SRU keempat, bergerak dari Pantai Baru menuju muara Progo di Pantai Trisik.
Menurutnya, upaya pencarian hari keempat sampai siang hari sudah dilakukan dengan darat, laut dan udara.
Pencarian udara menggunakan drone dan pesawat trike, sementara pencarian laut menggunakan perahu Jukung yang diturunkan dari pantai Congot, Kulon Progo.
Sebenarnya, kata dia, ada dua perahu Jukung yang rencananya akan diturunkan membantu proses pencarian, tetapi karena gelombang cukup tinggi, sementara hanya satu perahu yang bisa menyisir dari pantai Congot sampai ke Pantai Samas.
Hingga siang hari, berdasarkan semua laporan yang diterima, "hasilnya masih nihil," ujar dia.
Asnawi mengungkapkan, upaya pencarian hari ini akan terus berlanjut hingga sore dan kemungkinan dilanjut malam hari.
Melibatkan sekitar 300 personel gabungan dari semua unsur. Pihaknya mengaku telah menerjunkan sorti [gelombang pencarian] kedua, untuk melakukan pencarian darat.
Bahkan, kata dia, upaya pencarian akan terus diperlebar hingga ke barat sampai di Pantai Bugel dan Pantai Karangwuni, Kulon Progo. Jaraknya sekitar 14 kilometer lebih.
Menurut dia, proses pencarian sejauh ini terkendala oleh angin kencang dan gelombang tinggi. Kemudian, usia korban yang masih kecil sehingga kemungkinan terlihat secara fisik juga kecil.
"Kendalanya itu," kata dia.
• UPDATE Laka Laut Pantai Goa Cemara, Pencarian Korban Diperluas Hingga Karangwuni Kulon Progo
• Pemkab Sleman Bantah Pedagang Pasar Pakem Positif COVID-19, Ini Penjelasannya
Buka Terbatas
Pantauan di lokasi, objek wisata pantai Goa Cemoro masih cukup ramai didatangi oleh pengunjung.
Mereka terlihat duduk-duduk di tepian pantai. Petugas sigap berjaga dan memberikan imbauan agar tidak berenang ataupun mendekati bibir pantai.
Ada juga wisatawan yang datang sekadar kuliner di area objek wisata. Tidak ada penutupan seperti diberitakan sebelumnya.
Ketua Pokdarwis Pantai Gua Cemara, Suratijo mengatakan, pihaknya telah mendapatkan imbauan dan arahan langsung dari kepala Dinas Pariwisata dan Bupati Bantul.
Pada prinsipnya, kata dia, objek wisata tidak perlu ditutup. Hanya saja sifatnya kondisional agar tidak menggangu para petugas dalam melakukan upaya pencarian.
"Jadi statusnya buka tapi terbatas," kata Suratijo.
Menurut dia, adanya musibah ini akan menjadi evaluasi bersama agar kedepan, kewaspadaan terus ditingkatkan.
Ia mengaku akan menambah personel untuk memberikan imbauan, baik secara langsung maupun melalui pengeras suara, supaya wisatawan yang datang tidak mandi di laut.
Kronologi Kejadian
Diberitakan sebelumnya, tujuh warga asal Tempel, Sleman, tergulung ombak di pantai tersebut, pada Kamis (6/8/2020) pagi.
Sesaat setelah terseret ombak, dua di antara korban ditemukan dalam keadaan meninggal. Mereka adalah Ulli Nur Rochmi (28) serta Ahmad Nur Fauzi (30).
Sedangkan lima korban lainnya adalah Joko Widodo (38) suami korban Ulli, Muhammad Zafir Zakir Alfarizi (8), Muhammad Rizky Romadhon (7), Ahmad Chairul Fatah (4).
Sedangkan satu korban lain adalah Muhammad Zidan Abdori berusia 8 tahun.
Pada Jumat (7/8/2020) malam, Korban Muhammad Zafir Zakir Alfarizi (8) berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Kemudian hari berikutnya, Sabtu (8/8/2020), tiga korban lainnya atas nama Joko Widodo (38), M Rizky Romadhon (7), dan M Zidan Abdori (8) berhasil dievakuasi di tiga lokasi berbeda.
Sementara korban atas nama, Ahmad Choirul Fatah (4), saat ini masih dalam proses pencarian.(Tribunjogja/Ahmad Syarifudin)