Jawa
Bedah Menoreh, Pemkab Magelang Usulkan Pembangunan Tiga Poros
Pemerintah Kabupaten Magelang mengusulkan pembangunan tiga poros dari Kulon Progo menuju Borobudur melalui Menoreh.
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Gaya Lufityanti
"Lalu, poros tengah. Poros tengah melalui Suroloyo dan Giritengah. Di sana, sudah jalan kabupaten. Namun, jalannya masih jalan terjal. Sampai sana akan membikin jalan baru. Hanya jalan setapak, tapi kita sudah sampaikan pempus, sekitar dua kilometer. Dari Suroloyo, langsung nyambung Kabupaten Magelang. Kalau tak salah di Giritengah," tutur Sugiyono.
Usulan itu, kata Sugiyono, sudah disampaikannya kepada Pemerintah Pusat, termasuk ke Wakil Presiden.
Sedari awal sekali, pada 22 Februari 2017, pihaknya sudah berkirim surat ke Menteri PUPR soal usulan tiga poros tadi atau permohonan bantuan pembangunan jalan bedah menoreh.
"Kita juga beberapa waktu lalu mengirimkan ke Wapres. Wapres kita ngirim, lalu dari Wapres tembusan ke Presiden dan menteri koordinator perekonomian, maritim, kementerian PU, dan pariwisata. Diantaranya, mengajukan banyak hal, termasuk mengajukan tentang jalan ini bedah menoreh," kata Sugiyono.
• Unik, Lemari Makan Gratis Ajak Warga Jogja Berbagi di Tengah Pandemi Covid-19
Sugiyono mengatakan, Pemkab Magelang juga telah menyampaikan konsep juga soal pengembangan kawasan Borobudur ini.
Konsep ini dinamakan tiga segitiga emas.
Segitiga mikro, mezo dan makro.
Segitiga mikro bagaimana pengembangan kawasan di Borobudur itu sendiri.
Mezo, pengembangan kawasan di sekitar Borobudur.
Makro, pengembangan yang lebih luas meliputi antar daerah.
"Kita mengajukan ke wapres, itu atas hasil koordinasi utusan Wapres ke sini pada tanggal 28 agustus 2019 lalu. Kita menyampaikan bagaimana konsep kita minta ke wapres bagaimana konsep Borobudur. Kita sampaikan bahwa kita ada tiga segitiga pengembangan Borobudur," tuturnya.
Lebih lanjut, segitiga mikro adalah bagaimana segitiga emas yang di Borobudur sendiri.
Dari TIC, Terminal, sampai terus, ke Wringin Putih kemudian ke Kujon, kembali ke TIC lagi.
Harapannya di kawasan itu dikembangkan wisata yang khas Borobudur, sebagai magnet besar dan penggerak yang lain.
Di situ, kawasan konsentrasi wisata.