Kenang Gubes UGM, BWH Sebut Sang Pemburu Udang dan Penulis Politik Bonsai Itu Telah Berpulang

"Ini yang banyak orang tidak tahu. Kami memiliki hobi yang sama. Menangkap udang. Makanya kata pertama untuk mengenang Cornelis bagi saya ya "udang" ungkapnya.

• DPC PDI Perjuangan Yogyakarta Sampaikan Duka Cita Atas Meninggalnya Prof Cornelis Lay

BWH pun mencoba mengingat-ingat kembali momen ketika mereka berburu udang.

Ketika itu, Cornelis mengajak dirinya untuk berburu hewan bercangkang itu.

"Ayo ikut Wis, dia panggil saya Wisnu. Tiba-tiba Cornelis membuka baju. Padahal kondisi air sungai keruh saat itu. Setiap tangannya diangkat dari sungai, pasti dua, tiga udang ia dapat. Itu keahliannya," tuturnya.

Berburu udang menjadi aktivitas rutin BWH bersama almarhum semasa hidup.

Filosofi Politik Bonsai

Sosok Cornelis bagi BWH merupakan guru, sahabat hingga lawan dalam berdebat soal pandangan politik pemerintahan.

Sampai suatu ketika, BWH yang merupakan pehobi budidaya tanaman bonsai ikut dikomentari oleh almarhum.

• Setelah Seorang Alumnus Positif Covid-19, UGM Intensifkan Pencegahan Penyebaran Covid-19

"Dia tanya, apa yang menarik dari bonsaimu itu? Saya pun menjawab, bonsai ini kayak orang mengatur pemerintahan. Dia penasaran saat itu," kenang dia.

Rasa penasaran Cornelius akan pandangan tentang tanaman bonsai dari BWH pun terjawab.

"Saya jelaskan kembali, kalau mengatur pemerintahan sama seperti bonsai. Kalau ingin rantingnya nikung-nikung ya dipotong, cabangnya mau besar ya dipotong," paparnya.

Dari diskusinya terkait tanaman bonsai, Cornelis pun berkeinginan untuk mengembangkan teori politik bonsai.

Meski sudah mulai ditulis terkait pandangan politik Bonsai tersebut, BWH merasa kaget dan kehilangan atas kepergiannya.

Sebelum berpulang, Cornelis sempat berkirim pesan singkat kepada BWh.

"Terakhir WA nya itu dia sampaikan soal rencana pencalonan saya. Dia bilang kamu harus maju terus, Wis. Sempat berbalas pesan," urai pria yang maju Pilkada di Gunung Kidul ini.