Kronologi Ribuan Massa di Mappi Papua Rusak Fasilitas Umum Karena Tak Puas dengan Hasil Tes CPNS
Kronologi Ribuan Massa di Mappi Papua Rusak Fasilitas Umum Karena Tak Puas dengan Hasil Tes CPNS
TRIBUNJOGJA.COM, PAPUA - Pengumuman hasil tes CPNS di Kabupaten Mappi, Papua berujung dengan pengrusakan fasilitas umum oleh ribuan massa yang tak terima dengan hasilnya.
Massa sempat merusak dan melempari Kantor BKD Mappi sehingga gedung tersebut mengalami kerusakan.
Aksi pengrusakan ini bermula saat ribuan massa di Distrik Kepp, Kabupaten Mappi, Papua, tiba-tiba mendatangi kantor BKD Pemkab setempat pada Selasa (4/7/2020) pagi.
"Tadi pagi sekira pukul 06.30 WIT, masyarakat datang ke Kantor BKD melihat pengumuman CPNS. Yang mendaftar di Mappi sekitar 5.000 orang sedangkan kuotanya 400," ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal, di Jayapura.
"Masyarakat datang ke sana dan langsung melakukan perobekan pengumuman dan melakukan perusakan, dalam perjalanan dari kantor BKD menuju kantor DPRD dan kantor Bupati massa melakukan perusakan fasilitas umum dan pelemparan," sambung Kamal.
Menurut dia, massa sempat merusak dan melempari Kantor BKD Mappi sehingga gedung tersebut mengalami kerusakan.
Sedangkan massa yang berjalan menuju ke kantor bupati dan DPRD Mappi juga sempat melakukan pelemparan.
"Di kantor DPRD karena pelemparan ada beberapa kaca yang pecah. Isu adanya penganiayaan terhadap bupati tidak benar dan informasi adanya pembakaran kantor bupati juga tidak ada, hanya rusak kecil saja," kata dia.
Kamal memastikan, setelah dilakukan pertemuan antara perwakilan massa dengan Ketua DPRD dan Bupati Mappi, akhirnya massa bersedia kembali ke rumahnya masing-masing.
"Situasi pada pukul 11.00 WIT sudah kondusif dan massa sudah kembali ke rumah masing-masing," kata Kamal.
• Bupati Puncak Jaya Serahkan BLT, Sejumlah Anggota KKB Papua Juga Ikut Menerima
• IDI Bali Laporkan Jerinx SID ke Polda Bali, Ini Alasannya
• Mengaku Impor Alat Pencetak Uang dari Australia, 3 Pelaku Penipuan Ditangkap Polres Sleman
Sebelumnya, di Kabupaten Yalimo, dua orang Brimob dipanah oleh warga karena diduga tak puas dengan pengumuman seleksi CPNS.
Dua anggota Brimob yang terluka pun langsung dievakuasi ke Jayapura untuk mendapatkan perawatan medis.
Aksi penyerangan ini terjadi pada Kamis (30/7/2020) yang lalu.
Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw membenarkan insiden tersebut.
Dua anggota Brimob yang terluka akibat terkena panah itu akan segera dievakuasi untuk mendapat pertolongan medis.