Aktivitas Merapi

Aktivitas Gunung Merapi Kembali Menurun

Aktivitas Gunung Merapi pekan lalu kembali melandai setelah hal yang sama terjadi pekan sebelumnya.

Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Gaya Lufityanti
twitter BPPTKG
Visual Gunung Merapi yang dipantau dari PGM jrakah pada Senin (3/8/2020). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Aktivitas Gunung Merapi dari pantauan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) pekan lalu bisa dikatakan kembali melandai setelah hal yang sama terjadi pekan sebelumnya.

Hal itu satu di antaranya tergambar dari intensitas kegempaan Gunung Merapi.

“Intensitas kegempaan minggu ini relatif lebih rendah dibandingkan minggu lalu,” ujar Kepala BPPTKG, Hanik Humaida melalui laporan tertulisnya, Jumat (31/7/2020).

Ia menerangkan, selama minggu lalu (Jumat-Kamis, 24-30 Juli 2020) kegempaan Gunung Merapi tercatat 16 kali gempa hembusan (DG), 2 kali gempa vulkanik dalam (VTA), 44 kali gempa fase banyak (MP), 3 kali gempa low frekuensi (LF), 37 kali gempa guguran (RF), dan 19 kali gempa tektonik (TT).

Cerita Pengemudi Jip Wisata Merapi untuk Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19

Adapun terkait deformasi atau perubahan bentuk permukaan tubuh Gunung Merapi karena adanya aktivitas magma, deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan electronic distance measurement (EDM) dan Global Positioning System (GPS) pada minggu lalu tidak menunjukkan perubahan yang signifikan.

Jarak tunjam EDM di sektor barat laut dari titik tetap BAB ke reflektor RB1 berkisar pada jarak 4.044,681m hingga 4.044,691m dan dari BAB ke reflektor RB2 pada kisaran 3.858,990 m hingga 3.858,998 m.

Baseline GPS Klatakan–Plawangan berkisar pada 6.164,06 m hingga 6.164,07 m.

“Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM dan GPS pada minggu ini tidak menunjukkan perubahan yang signifikan,” ungkap Hanik.

Selain itu, lanjut Hanik, tidak dilaporkan terjadi hujan dan lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.

Sementara, secara visual cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari, sedangkan siang hingga sore hari berkabut.

Asap berwarna putih, ketebalan tipis hingga tebal dengan tekanan lemah.

Tinggi asap maksimum 200 m teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan pada Sabtu (25/7/2020) pukul 05.40 WIB.

Terkait morfologi kubah lava, terang Hanik, relatif tidak berubah dibanding dengan data pengukuran sejak 11 Juli 2020.

 

Unik, Lemari Makan Gratis Ajak Warga Jogja Berbagi di Tengah Pandemi Covid-19

“Analisis morfologi area kawah berdasarkan foto dari sektor tenggara tidak menunjukkan adanya perubahan morfologi kubah. Volume kubah lava berdasarkan pengukuran menggunakan foto udara dengan drone pada 26 Juli 2020 sebesar 200.000 m3,” ungkap Hanik.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved