Kronologi Tukang Jagal di Tasikmalaya Meninggal Saat Hendak Sembelih Hewan Kurban, Tiba-tiba Lemas
Kronologi Tukang Jagal di Tasikmalaya Meninggal Saat Hendak Sembelih Hewan Kurban, Tiba-tiba Lemas
TRIBUNJOGJA.COM, TASIKMALAYA - Prosesi penyembelihan hewan kurban di Kampung Gunung Dongkol, Kelurahan Setiaratu, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya berubah menjadi duka.
Pasalnya, seorang warga yang bertugas sebagai penyembelih hewan kurban tiba-tiba meninggal dunia saat hendak menyembelih kambing.
Pria bernama Epin Sutisna (50) tersebut tiba-tiba lemas dan tubuhnya ambruk saat hendak melaksanakan tugasnya.
Meninggalnya Epin disaksikan puluhan warga yang menyaksikan proses penyembelihan.
Saat itu Epin sudah bersiap jongkok mau menyembelih hewan kurban seekor kambing.
Warga lainnya memegang tubuh dan kaki kambing.
Tiba-tiba tubuh Epin lunglai dan tertelungkup menimpa kambing yang siap disembelih.
Warga terkejut dan segera mengangkat tubuh Epin.
"Saat kami periksa ternyata sudah meninggal," kata Mamun (68), ketua panitia kurban.
Namun untuk memastikannya, korban dilarikan ke RSU dr Soekardjo.
Dokter di ruang IGD memastikan Epin sudah meninggal dunia.
Jenazah korban lalu dibawa pulang kembali untuk diurus sebagaimana mestinya.
"Kami tidak menyangka, suasana gembira sekaligus hidmat menyembelih hewan kurban, diwarnai musibah meninggalnya Pak Epin," ujar Mamun.
Ia menambahkan, saat itu Epin sudah sempat menyembelih satu ekor kambing.
"Saat mau menyembelih kambing kedua dan sudah bersiap, tiba-tiba saja tubuhnya ambruk menimpa tubuh kambing," kata Mamun.
• Penjual Kelapa Parut di Pasar Beringharjo Sepi Pembeli Saat Iduladha
• Tips Memotong Hewan Kurban Agar Dagingnya Berkualitas
Tahun Lalu di Cimahi
Kejadian panitia kurban meninggal dunia saat hendak menyembelih hewan kurban juga pernah terjadi di Cimahi pada 2019 lalu.
Pria bernama AH (52), warga Kampung Sukarintih, RT 4/5, Kelurahan Melong, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, meninggal dunia saat hendak melaksanakan penyembelihan hewan kurban.
Putra kedua dari Almarhum AH, Fajar Lukmanulhakim (22) menceritakan ayahnya meninggal dunia saat hendak menyembelih hewan kurban milik keluarganya.
Menurut Fajar, ayahnya pada Sabtu (10/8/2019) malam, sempat begadang bersama temannya untuk menjaga sapi dan domba.
"Itu sapi kurban keluarga kami, setiap tahun suka kurban. Lokasi di belakang rumah, sebelumnya pas malam Sabtu begadang sama temen sambil jaga sapi dan domba.
Terus setelah bergadang takbiran, azan sampai salat Subuh sempat jadi imam," ujar Fajar Lukamunulhakim di rumahnya, Senin (12/8/2019).
Setelah itu, Fajar mengaku almarhum itu sempat tidur sebentar.
Ayahnya kemudian pergi ke lapangan tak jauh dari rumahnya untuk salat Iduladha.
Sekitar pukul 08.00 WIB, AH sempat berkumpul dan bermaaf-maafan bersama keluarga besarnya.
"Paginya sekitar pukul 08.00 WIB sempat kumpul keluarga sambil bercanda dengan cucu pertama," ujarnya
Fajar mengaku sebelum kejadian menimpa ayahnya itu, pihak keluarga tak menyangka dan tak ada firasat sama sekali.
"Asalnya bapak enggak ada keluhan apa-apa, pas memasuk jam 8 lebih, tenaga bapak kuat. Sapi dijatuhin bapak sambil takbir.
Pas itu bapak tali mati kaki sapi biar kaki sapi enggak berontak. Baru masukin tali tambang ke kaki sapi pertama sambil mengucapkan takbir, baru satu (ikatan) bapak langsung jatuh," ujarnya.
Kejadian itu menurut Fajar sekitar pukul 09.00 WIB.
Melihat ayahnya jatuh, pihak keluarga pun langsung membawa AH ke rumah sakit terdekat.
"Dibawa ke RS Avisena, ke IGD sudah enggak ada. Menurut dokter kena serang jantung," ujarnya.
Fajar menilai sosok ayahnya itu seorang pemimpin dengan kemampuan segala bidang, mulai dari otomotif, elektronik, hingga menyembelih hewan kurban bisa.
Bahkan AH sering jadi imam di masjid rumahnya.
Kejadian detik-detik AH meninggal dunia terekam oleh seorang warga dan videonya tersebar di media sosial.
Dari video tersebut, AH yang mengenakan peci warna hitam, kaos, celana warna hitam, dan sepatu bot hendak mendekati sapi yang akan disembelih.
Kondisi sapi sudah keadaan terbaring dan terikat.
Tampak AH ketika itu membawa seutas tali, saat hendak mendekat sapi kurban tersebut, AH membungkukan badannya, dan tiba-tiba tersungkur ke depan persis di dekat leher sapi yang akan dipotong.
Dari video tersebut masyarakat sekitar membantu menyelamatkan korban.
Namun setelah dibantu masyarakat nyawa korban AH tidak terselamatkan dan akhirnya meninggal dunia.
Pihak Kelurahan Melong, Kota Cimahi langsung menyambangi rumah duka, Senin (12/8/2019) pagi.
Pelaksana Seksi Keamanan Dan Ketertiban Kelurahan Melong, Gumilar Misbah, mengatakan ia bersama Lurah Melong tadi pagi datang melayat ke rumah duka.
Gumilar mengatakan kronologi kejadiannya yang diceritakan pihak keluarga almarhum, bahwa AH meninggal diduga karena kelelahan.
"Jadi kronologinya dia (AH) kurang tidur, jaga semalaman, paginya sudah solat Id. Informasi dari anaknya, dia punya riwayat penyakit juga, tapi enggak mau cek dan belum pernah berobat, jadi enggak ketahuan punya penyakit apa," ujarnya.
Gumilar menambahlam, AH di daerahnya dikenal sebagai ustaz dan tokoh masyarakat.
"Dia (Almarhum) sebagai ustad juga di sana tuh, aktif juga kalau ada setiap Pemilu jadi petugas KPPS," ujarnya.
Gumilar sosok almarhum ini humoris dan pihak keluarga almarhum tak menyangka atas kejadian menimpa AH.
Pihak Kelurahan Melong turut belasungkawa atas kejadian yang menimpa AH.
Mereka mengimbau kepada masyarakat, khususnya warga Kelurahan Melong untuk menjaga kondisi saat berkegiatan.
Mereka juga memberikan uang kadeudeuh bagi keluarga korban yang ditinggalnya.
"Pihak Kelurahan, ya, ada Pak Lurah memberikan semacam uang Kadeudeuh, dia (Almarhum) sebagai tokoh masyarakat di sini, ini juga pak Lurah lagi koordinasi sama Camat,"ucapnya.
• Idul Adha 1441 H, DPC PDI Perjuangan Yogyakarta Ajak Berbuat Kebaikan dan Saling Menolong
Kata Pihak Kepolisian
Kapolsek Cimahi Selatan Kompol Sutarman membantah informasi mengenai seorang warga berinisial AH (52) di Kampung Kampung Sukarintih RT 04/05, Kelurahan Melong, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi meninggal dunia akibat ditendang sapi kurban yang akan disembelihnya.
"Perlu kami jelaskan juga bahwa kejadian tersebut sama sekali tidak bersentuhan fisik dengan sapi kurban yang akan disembelih, jadi tidak benar sama sekali bahwa korban meninggal karena ditendang oleh sapi yang akan di kurbankan," ujar Sutarman kepada Tribun Jabar melalui pesan whatsapp, Senin (11/8/2019) dini hari tadi.
Menurutnya, jajaran kepolisian langsung mengecek ke lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan menemui keluarga korban setelah video AH tersebar di media sosial.
Menurut Sutarman, penuturan pihak keluarga AH, bahwa korban itu sebelumnya bertugas jaga hewan kurban dari hari Sabtu 10 Agustus 2019 Pukul 21.00 WIB hingga dini hari.
"Ya benar korban berinisial AH meninggal dunia diduga saat akan mengurus sapi kurban dan setidaknya pada saat akan melaksanakan penyembelihan sapi kurban. Diduga karena kelelahan nungguin sapi kurban dari hari sabtu," ujarnya.
Kejadian tersebut, menurut Sutarman bahwa pihak keluarga sudah menerima kejadian itu sebagai murni musibah.
"Kejadian tersebut pihak keluarga menerima kejadian sebagai murni musibah dan tidak akan menuntut siapapun di kemudian hari," ujarnya.
Sutarman menambahkan jenazah AH langsung dibawa ke rumah duka dan selanjutnya di makamkan oleh keluarga pada Minggu (11/8/2019) kemarin, sekitar pukul 16.00 WIB.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul BREAKING NEWS, Innalillahi, Penyembelih Hewan Kurban di Tasik Meninggal Saat Akan Sembelih Kambing
