Pemkab Sleman Targetkan 5000 Uji Swab untuk Screening Covid-19, Ini Daftar Sasaran Prioritasnya
Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Joko Hastaryo, saat ditemui pada Senin (27/7/2020) menjelaskan target kali ini adalah 5000 swab.
Penulis: Santo Ari | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkan) Sleman akan melakukan uji swab massal dalam upaya screening kasus Covid-19 saat ini.
Sasarannya adalah tenaga kesehatan (nakes), lembaga pendidikan berasrama dalam hal ini adalah pondok pesantren, dan tempat-tempat pelayanan publik.
Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Joko Hastaryo, saat ditemui pada Senin (27/7/2020) menjelaskan target kali ini adalah 5000 swab.
Pelaksanaan uji swab ini sudah dimulai sejak bulan Juni kemarin, dengan sasaran pertama adalah tenaga kesehatan.
Ia menjadwalkan bahwa 5000 swab ini selesai pada bulan Agustus ini, di mana satu minggu ditargetkan bisa melakukan 500 swab.
• Laboratorium Berisi Ribuan Sampel Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta
• UPDATE Sebaran Kasus Covid-19 di Indonesia 27Juli 2020 Pagi, Data Rinci Kasus Baru di Tiap Provinsi
Adapun sejauh ini sudah ada 2000-an tenaga kesehatan yang sudah diperiksa.
"Untuk nakes sudah berjalan, untuk puskesmas sudah selesai dan RS baru beberapa. Dari 25 puskesmas dengan total karyawan sekitar 1.100, tetap ada yang positif, ada tiga orang nakes. Yang satu sudah sembuh yang dua masih isolasi di rumah sakit," ujarnya.
"Kemudian untuk nakes RS di sleman periode Juni-juli kemarin, ada lima nakes yang positif. Ada yang dokter, apoteker dan dari lab," imbuhnya.
Ada pula tenaga kesehatan yang tidak bertugas di Sleman namun beralamat di Sleman. Dan dari hasil tracing dari Dinkes Bantul dan Kota Yogyakarta, ada 10 nakes yang positif.
"Jadi total ada 18 nakes yang positif dalam periode Juni-juli," ujarnya.

Selain tenaga kesehatan, prioritas kedua untuk swab adalah lembaga pendidikan berasrama dalam hal ini adalah pondok pesantren.
Setidaknya ada tiga pondok pesantren yang akan dilakukan sampling swab, masing-masing mewakili Sleman bagian tengah, timur dan barat.
"Untuk pesantren sasarannya tenaga pendidik, karena santri-santri belum datang. Jadi kita mengkondisikan tenaga pendidik yakni ustaz di sana sehat dulu, baru kemudian bisa menerima santri dari luar daerah," ujarnya.
• Seorang ASN di Sleman Positif Covid-19 setelah Menggelar Resepsi di Solo
• HOAKS: Indonesia Jadi Kelinci Percobaan Vaksin Virus Corona, Begini Penjelasan dari Ahli
Mengapa bukan santri yang dilakukan swab, Joko menjelaskan bahwa sudah ada aturan bahwa santri dari luar daerah harus menyertakan surat sehat atau hasil rapid test agar bisa masuk ke Sleman.
Kemudian ia melanjutkan, sasaran berikutnya untuk swab ini adalah tempat berkerumun masyarakat baik itu pasar tradisional, pasar modern, mal, tempat pelayanan publik baik itu pemerintah maupun perkantoran lain. Termasuk kegiatan pariwisata dan olahraga.