Adu strategi Pilkada Bantul, Koalisi Ramping Abdul Halim dan Koalisi Gemuk Suharsono

Adu strategi Pilkada Bantul, Koalisi Ramping Abdul Halim dan Koalisi Gemuk Suharsono

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin
Bupati Bantul Drs Suharsono bersama Wakil Bupati Bantul Abdul Halim Muslih dan Sekda Bantul Helmi Jamharis seusai melakukan monitoring logistik pemilu di Kretek Bantul Senin (15/4/2019) 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Konstelasi politik di Bumi Projotamansari terus menghangat memasuki satu bulan menjelang pendaftaran bakal pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bantul.

Pilkada Bantul tahun ini, diprediksi hanya ada dua kandidat yang akan berlaga yaitu, Suharsono dan Abdul Halim Muslih. 

Abdul Halim Muslih dipastikan bergandengan dengan Joko Purnomo. Keduanya, sementara ini diusung oleh dua partai yaitu PKB dan PDIP.

Dengan perolehan 17 kursi legislatif, sudah lebih dari cukup untuk mengajukan satu tiket pasangan calon di Pilkada.

Meski maju dengan koalisi ramping, Abdul Halim Muslih mengaku optimistis dapat meraih kemenangan.

Sebab, dua partai politik pengusung dirinya solid dan memiliki jaringan serta struktur hingga tingkat akar rumput cukup besar.

Terbukti saat ini, kata dia, dukungan dari lapisan masyarakat yang datang, terus bertambah banyak.

"Saya sampai kewalahan menerima deklarasi dari masyarakat yang sangat banyak. Jadi (soal koalisi) kami tidak khawatir sama sekali," ucap Halim, Minggu (26/7/2020).

Menurut dia, jumlah dukungan kursi legislatif biasanya tidak berbanding lurus dengan perolehan suara di Pilkada.

Ia mencontohkan, ketika dirinya bersama Suharsono maju di Pilkada Bantul tahun 2015 silam. Saat itu, dukungan legislatif kepada dirinya hanya terkumpul 14 kursi. Namun nyatanya dapat meraih kemenangan.

Karena itu, meski kalah jumlah dukungan kursi legislatif dengan rival politiknya, Halim mengaku tidak merasa khawatir.

Menurut dia, yang perlu dilakukan saat ini adalah merapikan semua jaringan relawan. Baik yang telah menyampaikan deklarasi maupun belum.

"Agar semuanya sinergi dan dapat dirumuskan bersama-sama di lapangan," terang dia.

Halim mengungkapkan, sampai saat ini pintu koalisi masih terbuka lebar.

Pihaknya mengaku terus membangun komunikasi dengan partai lain yang saat ini, belum menentukan sikap dukungan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved