Rincian 3 Kecamatan dan 7 Desa di Sleman yang Akan Dilalui Jalur Tol Yogyakarta-Bawen
Ada tiga Kecamatan, dan tujuh desa di Sleman yang dilalui pembangunan jalan Tol Yogyakarta-Bawen
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Tiga kecamatan dan tujuh desa yang ada di wilayah Kabupaten Sleman direncanakan bakal dilalui jalan tol Yogyakarta - Bawen.
Hal tersebut disampaikan oleh staf PPK Satker Pelaksana Jalur Bebas Hambatan (PJBJ) Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Kemen PUPR) Yogyakarta-Bawen, Destanto Vendy.
Menurutnya, jalur yang akan dilalui oleh pembangunan tol Yogyakarta-Bawen ini merupakan lahan yang mayoritas persawahan milik warga.
• Pengamat Transportasi Khawatirkan Kemacaten Dalam Kota Imbas Tol Yogyakarta-Solo
• Pengamat Transportasi Khawatirkan Kemacaten Dalam Kota Imbas Tol Yogyakarta-Solo
Dijelaskan olehnya, ada tiga Kecamatan, dan tujuh desa yang dilalui pembangunan jalan Tol di Kabupaten Sleman.
Rinciannya adalah Kecamatan Tempel akan melewati tiga desa, yakni :
- Desa Banyurejo dengan luasan 166 bidang lahan
- Desa Tambakrejo dengan luasan 88 bidang, dan
- Desa Sumberrejo dengan luasan 12 bidang lahan
Kecamatan Seyegan
Di wilayah ini, Tol Yogyakarta-Bawen akan melintasi tiga desa, yakni :
- Desa Margokaton seluas 190 bidang
- Desa Margodadi seluas 76 bidang, dan
- Desa Margomulyo seluas 106 bidang.
Sementara satu kecamatan lagi yang akan dilalui jalur tol Yogyakarta-Bawen adalah Kecamatan Mlati.
Di Kecamatan Mlati, jalur tol Yogyakarta-Bawen ini hanya akan melewati Desa Tirtoadi dengan luas lahan terdampak 277 bidang.
"Kemarin ditargetkan Desember sudah harus selesai dan IPL sudah turun, total seluruhnta yang terdampak sekitar 915 bidang," ujarnya.
Vandy mengatakan, anggaran pembebasan lahan di jalur tersebut mencapai Rp6-7 triliun.
Sementara anggaran untuk konstruksi fisik, pihaknya belum mengetahui.
"Karena itu ranahnya PUPR ya. Kami PPK hanya soal pengadaan lahan saja," urainya.

Jika berjalan sesuai rencana, Desember nanti sudah dapat dimulai pembebasan lahan seiring dengan turunnya IPL dari Gubernur DIY.
Sementara terkait keterlibatan PPK dalam pengadaan lahan untuk SD N 1 Banyurejo yang terdampak pembangunan tol, pihaknya belum menentukan langkah.