Yogyakarta
Pengamat Transportasi Khawatirkan Kemacaten Dalam Kota Imbas Tol Yogyakarta-Solo
Selain menimbulkan kemacetan di dalam kota, pembangunan tol Yogyakarta-Solo juga dikhawatirkan menggeser moda transportasi misalnya Kereta Api dan jen
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja Miftahul Huda
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Selain menimbulkan kemacetan di dalam kota, pembangunan tol Yogyakarta-Solo juga dikhawatirkan menggeser moda transportasi misalnya Kereta Api dan jenis transportasi umum lain.
Namun, kekhawatiran tersebut dibantah oleh pengamat transportasi Djoko Setijowarno.
Menurutnya, transportasi umum jenis Kereta Api tetap memiliki peminat sendiri meski akses tol nantinya mempersingkat jarak tempuh.
Selain itu, budaya transportasi di Indonesia menurutnya memiliki fanatisme tinggi terhadap satu moda transportasi.
"Jadi tetap ada peminatnya sendiri. Meski perjalanan darat dipermudah melalui tol tersebut," tuturnya.
• Komisi C DPRD DIY Inginkan Pemda DIY Juga Fokus Infrastruktur Penunjang Jalan Tol Yogyakarta-Solo
Dosen Teknik Sipil di Universitas Katholik Soegijapranata ini justru mengkhawatirkan tentang kemacetan yang terjadi di dalam kota.
Menurutnya, penambahan volume kendaraan akan bertambah seiring pembangunan tol tersebut selesai.
"Itu dampak yang akan dialami oleh suatu daerah dari setiap adanya pembangunan tol," ungkapnya.
Apalagi, lanjut dia, DIY merupakan provinsi yang menawarkan segudang pariwisata.
Sedangkan lahan dalam kota menurutnya sudah tidak mungkin untuk dibuka sebagai infrastruktur penunjang.
Meskipun rencananya jalur-jalur penghubung antar Kota/Kabupaten akan dibangun.
"Tetap saja, penumpukkan kendaraan akan terjadi di dalam kota," ungkapnya.
• Warga Kalasan Siap Dilalui Jalan Tol Yogyakarta-Solo
Menurutnya Pemda DIY perlu menyiapkan rencana penunjang infrastruktur dari sekarang.
Pasalnya, Djoko menilai kemacetan akan mulai terasa di exit tol, ketika pembangunan dimulai hingga jalur tersebut dinyatakan beroperasi.
"Pengalaman yang sudah terjadi, akan membutuhkan lahan tambahan di exit tol," tuturnya.
Ia menambahkan, kawasan Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta (UPNVY) yang rencananya menjadi salah satu exit tol tersebut rawan adanya penumpukan kendaraan.
"Karena banyak kendaraan mahasiswa dan kendaraan umum lain," pungkasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)