BREAKING NEWS : Kasus Covid-19 di DIY Bertambah 23 Orang, Berikut Rincian dan Riwayat Penularannya
Pemda DIY mengumumkan 23 kasus baru positif Covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan 1.349 sampel di laboratorium yang ada di DIY.
Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Penambahan kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 di wilayah DIY kembali mengalami lonjakan pada Jumat (23/7/2020) hari ini.
Pemda DIY mengumumkan 23 kasus baru positif Covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan 1.349 sampel di laboratorium yang ada di DIY.
Dengan penambahan tersebut, kini total kasus positif Covid-19 di DIY menjadi sebanyak 519 kasus.
Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih, mengatakan kasus baru tercatat sebagai kasus 501-523.
• BREAKING NEWS : Ada Tambahan 17 Kasus Positif Covid-19 di Bantul Hari Ini, Semuanya Tanpa Gejala
• Peta Sebaran Kasus Covid-19 di Indonesia 24 Juli 2020, Data Rinci Tambahan Kasus di Setiap Provinsi
Tingginya temuan kasus positif kali ini, disebutkan Berty masih terkait dengan gencarnya pelaksanaan swab massal di kabupaten/kota di DIY.
"Dari temuan 23 kasus ini, sebagian besar tidak bergejala atau OTG (Orang Tanpa Gejala)," ungkap Berty, Jumat (24/7/2020).
Ia mengatakan bahwa isolasi pasien Covid-19 yang notabene adalah OTG, tidak semuanya dirawat di rumah sakit rujukan.
Berty mencontohkan kondisi di Bantul, OTG dirawat di rumah sakit lapangan dan bukan di rumah sakit rujukan.
Rumah sakit lapangan didirikan dalam kondisi darurat untuk penguatan pelayanan rujukan.

Selengkapnya, berikut ini rincian penambahan kasus baru Covid-19 di DIY, Jumat (23/7/2020) :
1. Laki laki, 57 th, Bantul (Riwayat : skrining karyawan kesehatan)
2. Laki laki, 54 th, Bantul (Riwayat : skrining karyawan kesehatan)
3. Perempuan , 21 th, Bantul (Riwayat : kontak kasus 430)
4. Perempuan, 36 th, Bantul (Riwayat : skrining karyawan kesehatan)
5. Laki laki, 23 th, Bantul (Riwayat : kontak kasus 386)
6. Laki laki, 51 th, Bantul (Riwayat : kontak kasus 386)
7. Perempuan, 64 th, Bantul (Riwayat : kontak kasus 355)
8. Laki laki, 16 th, Bantul
9. Perempuan, 19 th, Bantul
10. Perempuan, 15 th, Bantul
(Riwayat ketiganya adalah perjalanan Jakarta)
11. Perempuan, 30 th, Bantul (Riwayat : kontak kasus 367)
12. Laki laki, 4 th, Bantul
13. Perempuan, 12 th, Bantul
14. Perempuan, 6 th, Bantul
(Riwayat ketiganya: kontak kasus 423)
15. Laki laki, 21 th, Sleman (Riwayat : kontak kasus 415)
16. Perempuan, 81 th, Sleman (Riwayat : dalam penelusuran)
17. Perempuan, 48 th, Sleman (Riwayat : dalam penelusuran)
18. Laki laki, 47 th, Kota Yogya (Riwayat : skrining karyawan kesehatan Sleman)
19. Perempuan, 37 th, Sleman (Skrining karyawan kesehatan Sleman)
20. Perempuan, 53 th, Kulon Progo (Riwayat : kontak kasus 369)
21. Laki laki, 24 th, Kota Yogya (Riwayat : dalam penelusuran)
22. Laki laki, 38 th, Kulon Progo (Riwayat : dari Kalimantan Timur)
23. Laki laki, 55 th, Bantul (Riwayat : dalam penelusuran)

Selanjutnya, untuk laporan kesembuhan bertambah 1 pasien sembuh, sehingga total kasus sembuh menjadi sebanyak 337 kasus.
Pasien tersebut adalah kasus 187 laki-laki usia 20 tahun warga Sleman.
"Lalu ada 3 laporan PDP meninggal sudah swab yakni laki-laki usia 52 tahun warga Sleman riwayat sakit Kencing Manis, laki laki usia 75 tahun warga Bantul riwayat sakit Ginjal, dan laki-laki usia 59 tahun warga Gunungkidul riwayat sakit Kencing Manis," pungkasnya.
• Daftar Desa di Kabupaten Sleman yang Dilalui Tol Yogyakarta-Bawen
• Hasil Rapid Test : KPU Gunungkidul Pastikan 1.907 Petugas Coklit Aman dari COVID-19
Tracing Massif dan Ketat
Terpisah, Sekda DIY, Kadarmanta Baskara Aji, mengatakan saat ini yang dilakukan oleh Pemda DIY adalah tracing yang lebih ketat terkait kasus Covid-19.
"Jadi kalau dulu tracing hanya yang berinteraksi sangat erat, saat ini dengan yang erat juga. Keluarga erat, tapi tetangga juga kita tracing. Paling banyak kita lakukan swab langsung," ungkapnya.
Aji juga menyinggung perihal bantuan dari pusat yang dikirimkan untuk penanganan Covid-19 di DIY yakni reagen sebanyak 1.200 kit dan juga 1 alat PCR portable.
"Pak Biwara dan Bu Pembajun akan cek lagi ke rumah sakit. Kita perlu tambah tidak akrena penambahan kita cukup banyak, tapi kalau lihat kapasitas lab masih cukup," pungkasnya. (*)