Yogyakarta
Menjelang Iduladha, Penjual Besek di Yogyakarta Ini Kebanjiran Orderan
Adapun, pesanan besek di tokonya, berasal dari daerah Yogyakarta hingga luar daerah meliputi, Solo, Magelang, Kalimantan, hingga Sumatera.
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Perayaan Iduladha menjadi kesempatan bagi para penjual besek untuk memperoleh keuntungan yang lebih banyak.
Di mana, besek yang berbahan baku bambu ini, digunakan sebagai wadah untuk daging dari hewan kurban yang disembelih.
Seorang penjual besek yang berlokasi di jalan Padokan, Kecamatan Kasihan, Bantul, Lia Novi Astuti (26), pemilik Keraton Craft mengaku dirinya kebanjiran pesanan besek sejak awal Juli 2020.
• Panduan Ibadah Salat Iduladha di Rumah Tahun 1441H/2020M di Masa Pandemi
"Sejak awal Juli, pesanan sudah mulai berdatangan. Ini saja sudah ada yang pesan lagi hingga 8000 besek. Sebelumnya, sudah sempat kirim sebanyak 4000 besek, juga," ujar Lia kepada TRIBUNJOGJA.COM, pada Rabu (22/07/2020).
Adapun, pesanan besek di tokonya, berasal dari daerah Yogyakarta hingga luar daerah meliputi, Solo, Magelang, Kalimantan, hingga Sumatera.
Harga besek yang dijual pun bervariasi paling murah seharga Rp750 per besek hingga termahal seharga Rp4 ribu per beseknya.
"Kalau sekarang pesanan yang paling banyak dari luar Yogyakarta. Karena jarak tempuh yang jauh sehingga tiga minggu sebelum Iduladha sudah banyak yang pesan dan dalam jumlah yang banyak, pula," terangnya.
• Tips Menyimpan Daging Kurban Idul Adha Agar Awet dan Tetap Sehat Dikonsumsi
Sedangkan, untuk pesanan dari daerah Yogyakarta mulai meningkat pada seminggu sebelum menjelang Iduladha.
Sementara itu, tak hanya produksi sendiri, Lia pun mengambil besek dari para perajin yang berada di wilayah Yogyakarta.
"Iya, ini besek dikumpulin dari banyak tempat di daerah Bantul dan Sleman. Kalau buat sendiri tentu tidak mampu, karena pesanan besek setiap harinya terus meningkat," ujarnya.
Apalagi, sambung Lia, sudah banyak daerah yang melarang penggunaan plastik untuk wadah daging kurban.
Maka, banyak masyarakat yang beralih menggunakan besek yang lebih ramah lingkungan sebagai alternatif tempat daging kurban.
Banyaknya pesanan besek di tokonya, membuat Lia dan para karyawannya harus bekerja ekstra.
• Bagaimana Hukum Berkurban Apabila Belum Akikah?
"Ya, untuk memenuhi permintaan pasar besek di saat kurban sekitar 14 karyawan yang ikut membantu. Ini kalau memang permintaan terus naik, kemungkinan bisa menambahkan karyawan lagi," ujarnya.
Tak hanya menjual besek, di toko miliknya juga tersedia barang-barang kerajinan lainnya yakni, sendok, gelas, hingga tempat hantaran pernikahan yang terbuat dari bambu. (TRIBUNJOGJA.COM)
