Bisnis

Sudah 400 UMKM Tergabung dalam SiBakul Jogja

Pemda DIY melalui Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop UKM) memfasilitasi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di DIY dengan

Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Ari Nugroho
Istimewa / tangkapan layar
Kepala Diskop UKM DIY, Srie Nurkyatsiwi pada acara peluncuran program #TerusUsaha Grab melalui Webinar, Selasa (21/7/2020) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Pemerintah Daerah (Pemda) DIY melalui Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop UKM) memfasilitasi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di DIY dengan program Sistem Informasi Pembinaan Koperasi dan Pelaku Usaha (SiBakul) Jogja.

Hingga kini, Diskop UKM mencatat sebanyak 400 UMKM telah tergabung dalam SiBakul Jogja.

SiBakul Jogja merupakan program inovatif untuk tata kelola koperasi dan UMKM terpadu yang terdiri atas sistem database dan klastering/pengelompokan untuk pembinaan yang tepat, efektif, sesuai kebutuhan dan berkelanjutan.

Kepala Diskop UKM DIY, Srie Nurkyatsiwi mengatakan SiBakul Jogja dibuat sejak awal untuk melakukan pembinaan kepada koperasi dan UMKM untuk meningkatkan kapasitasnya dari hulu hingga hilir.

Terlebih, kata dia, dengan adanya pandemi ini kita harus segera berbenah, beradaptasi, dan berdampingan.

Permohonan Sertifikasi HKI UMKM DIY Cenderung Stabil Selama Semester I

“Kami melakukan survei terhadap para pelaku usaha, hampir 59 persen pelaku ini membutuhkan fasilitasi dari sisi promosi dan pemasarannya. Melalui SiBakul Jogja kami menjawab tantangan di lapangan itu,” ujar Siwi, sapaan akrab Srie Nurkyatsiwi, pada acara peluncuran program #TerusUsaha Grab melalui Webinar, Selasa (21/7/2020).

Ia menambahkan, melalui SiBakul Jogja pihaknya tidak sekadar mempromosikan produk UMKM, tetapi juga melakukan pembinaan pada para pelakunya. “Produknya harus berkualitas, konsistensinya harus terjaga. Jadi online itu tidak hanya siap secara teknologi, tetapi siap kualitas produk dan SDM-nya (sumber daya manusia) juga,” tuturnya.

Ia mengungkapkan ada sekitar 90 ribu UMKM di DIY. Profil para pelaku usaha ini sangat diperlukan.

SiBakul Jogja juga diperuntukkan menjadi database para pekerja informal tersebut. Hingga kini, ada 400 UMKM yang sudah bergabung di SiBakul Jogja.

“SiBakul Jogja paketnya lengkap. Dari pelatihan produk sampai pemasaran,” imbuhnya.

Menurutnya, pemerintah hadir melalui SiBakul Jogja. Pemerintah juga memfasilitasi melalui ongkos kirim (ongkir), yang mana masyarakat yang berbelanja daring melalui SiBakul Jogja hanya perlu membayar harga barang yang dibeli.

Sementara itu, para pengemudi ojek online yang selama pandemi kesulitan mencari pelanggan juga terbantu dengan menjadi pengantar produk SiBakul Jogja.

Siwi menerangkan, pengantaran produk melalui SiBakul Jogja dibatasi jaraknya maksimal 30 km dengan minimal pembelian Rp50 ribu.

“Kami mendorong para pelaku UMKM memiliki rekening. Jika dengan SiBakul Jogja penjualan masih di seputar DIY, ke depan nanti harapannya produk mereka bisa keluar daerah bahkan ekspor,” ungkapnya.

Pelaku UMKM Harus Mampu Beradaptasi dan Bertransformasi ke Sistem Penjualan Daring

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved