Update Corona di DI Yogyakarta
Disbud Gunungkidul Upayakan Pentas Seni Kembali Digelar dengan Protokol Kesehatan
Disbud Gunungkidul telah menyiapkan Prosedur Operasional Standar (POS) jika nantinya pentas seni kembali digelar.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Alexander Ermando
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Dinas Kebudayaan (Disbud) atau Kundha Kabudayan Gunungkidul mengupayakan agar kegiatan kesenian kembali digelar.
Meskipun demikian, gelaran tersebut tetap didasarkan pada protokol kesehatan ketat.
Agus Kamtono selaku Kepala Disbud atau Patih Kundha Kabudayan Gunungkidul menjelaskan upaya tersebut didasarkan pada keluhan para pelaku seni selama pandemi COVID-19.
"Selama pandemi, seluruh kegiatan yang melibatkan massa dihentikan termasuk kesenian. Praktis para pelaku seni jadi tidak ada penghasilan sama sekali," jelas Agus saat dihubungi pada Selasa (21/07/2020).
• BREAKING NEWS : DIY Laporkan Penambahan 6 Kasus Baru Covid-19 Hari Ini, Berikut Rincian Riwayatnya
Agus menjelaskan, saat ini pihaknya telah menyiapkan Prosedur Operasional Standar (POS) jika nantinya pentas seni kembali digelar.
Pihaknya pun juga akan mencari lokasi-lokasi yang tepat untuk gelaran seni tersebut.
Pihaknya mengupayakan lokasi yang digunakan memiliki area yang cukup luas, dengan pertimbangan warga yang datang menonton bisa menjaga jarak satu sama lain.
Jumlah penonton hingga penampil pun turut dibatasi.
"Misalnya untuk pentas wayang, penampil yang biasanya mencapai 20 orang, akan dibatasi jadi 10 orang. Begitu juga Ketoprak, yang biasanya ada 20-an pemain dibatasi jadi 6 orang," kata Agus.
Selebihnya, protokol kesehatan dasar tetap diterapkan, seperti suhu tubuh maksimal 37,3 derajat Celcius, wajib masker hingga cuci tangan terlebih dahulu.
Aturan ini berlaku bagi penonton hingga penampil.
• Pemkab Gunungkidul Siapkan Anggaran Tak Terduga Untuk Tangani Virus Corona
Agus mengatakan ada upaya untuk mengalihkan pentas seni digelar secara virtual.
Kegiatan disiarkan dalam bentuk video melalui jaringan internet.
Uji coba pentas virtual ini pun sudah dilakukan sebelumnya.
"Beberapa waktu lalu kami sudah mencoba menggelar pentas tari secara virtual, yang digelar di Bangsal Sewokoprojo," ungkapnya.
Agus berharap gairah para pelaku seni kembali bangkit di tengah pandemi.
Mereka pun dirangkul agar menjadi kreatif dalam mementaskan seni, demi menjaga penghasilan mereka.
Wening Susilo, seorang pelaku seni dari Gunungkidul turut mengapresiasi upaya dari Disbud Gunungkidul.
Menurutnya, para pelaku saat ini sudah begitu rindu untuk tampil kembali.
• Destinasi Wisata Uji Coba Bertambah, Dispar Gunungkidul Tetap Terapkan Pembatasan Pengunjung
"Seniman kental dengan cipta karya lewat pentas dan panggung yang dihadiri masyarakat. Kondisi pandemi ini jelas sangat berlawanan dengan hal tersebut," kata Wening beberapa waktu lalu.
Ia mengaku pandemi ini membuat para pelaku seni kaget dan tidak siap dengan kondisi yang ada.
Apalagi selama ini, penghasilan mereka bergantung pada kegiatan seni yang digelar secara rutin.
Wening mengatakan saat ini banyak seniman lokal yang beralih profesi, seperti bertani, berdagang, hingga lainnya.
Hal ini terpaksa dilakukan demi bertahan di tengah pandemi.
"Meski demikian, kami tetap berupaya mempertahankan kreativitas kami untuk menghasilkan sesuatu terkait kesenian," kata Wening. (TRIBUNJOGJA.COM)