Bantul
Kelompok Konservasi Mina Raharja dan Masyarakat Melepas Ratusan Tukik ke Lautan
Ratusan tukik tersebut dilepaskan oleh Kelompok Konservasi Mina Raharja, sebuah lembaga non-profit yang bergerak menangani penyelamatan penyu di pesis
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Matahari mulai condong ke barat, ketika ratusan orang memegang tukik atau anak penyu untuk dilepaskan ke laut di pantai Goa Cemara, Desa Gadingsari, Sanden, Bantul.
Ratusan tukik tersebut dilepaskan oleh Kelompok Konservasi Mina Raharja, sebuah lembaga non-profit yang bergerak menangani penyelamatan penyu di pesisir Bantul.
Menariknya, ketika tiba waktu pelepasan, kelompok konservasi tersebut mengajak kepada masyarakat luas, terutama para pecinta lingkungan untuk berpartisipasi, ikut ambil bagian dalam kegiatan tersebut.
Alhasil, banyak yang tertarik.
Termasuk Wakil Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih.
Ia datang mengajak istri dan kedua anaknya untuk ikut dalam kegiatan pelepasan tukik ke habitatnya.
Menurut Halim, penyu merupakan salah satu satwa laut yang dilindungi oleh negara.
Saat ini, keberadaan reptil bercangkang itu semakin langka, akibat penangkapan dan diperjualbelikan secara ilegal.
Sebab itu, harus ada aksi nyata untuk menghentikan proses kepunahan.
• Hari Gerak Bhayangkari dan HUT Kemerdekaan, Ketua Bhayangkari DIY-Kapolda Lepas Tukik
Salah satunya dengan melepaskan langsung ke habitat aslinya.
"Mudah-mudahan dengan cara ini, dapat memperbaiki ekosistem dan menjaga keseimbangan laut kita," kata Halim, saat melepas tukik, Minggu (5/7/2020)
Pelepasan tukik itu diikuti oleh ratusan orang. Pelaksanaannya, tetap mengedepankan protokol Kesehatan dengan wajib memakai masker.
Total ada 120 ekor tukik yang dilepas.
Jumlah tersebut dimungkinkan akan terus bertambah, seiring masih ada sekitar 5.000 telor penyu yang saat ini masih di-eramkan di lokasi konservasi.
Pegiat Kelompok Konservasi Penyu Mina Raharja, Yatiman mengatakan, telor penyu ditemukan saat musim migrasi.