Bantul
TMMD ke-108: Tiga Matra TNI Bangun Asa Warga Pangkah di Bantul
Puluhan prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) dari tiga matra, darat, laut dan udara dikerahkan bersinergi dengan Kepolisian dan warga.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ari Nugroho
TNI tiga matra bersatu membangun desa.
Dukuh Pangkah, Desa Sumberagung, Bambang Harsono mengatakan, jembatan yang membentang di atas sungai Bulus di dusun Pangkah itu sangat penting bagi warga.
Sebagai akses utama pertanian, perdagangan dan pendidikan.
Seandainya tidak ada jembatan, kata dia, maka warga terpaksa harus lewat memutar melewati perkampungan sejauh 500 meter.
"Jembatan ini sangat penting. Akses utama anak-anak kalau mau berangkat ke sekolah. Petani pergi ke sawah. Dan pedagang berjualan di pasar Pundong," terang dia.
Bambang menceritakan, jembatan penghubung dusun itu dibangun kali pertama tahun 2000an dan sudah lama rusak akibat gempa bumi tahun 2006 silam.
Kondisinya diperparah setelah diterjang banjir di tahun 2007.
Meski bagian sisinya sudah rusak, jembatan itu terpaksa masih dilewati selama bertahun-tahun.
• TMMD Sengkuyung di Desa Pasung Mampu Over Prestasi di Tengah Pandemi Corona
Seiring berjalannya waktu, kondisi jembatan semakin mengkhawatirkan.
Warga akhirnya mengusulkan agar dapat diperbaiki dan terverifikasi oleh Pemkab Bantul pada tahun 2018.
"Sekarang akhirnya bisa dibangun," kata Bambang, lega.
Menurut dia, jembatan awalnya hanya cukup dilewati kendaraan roda dua.
Namun pembangunan jembatan melalui program TMMD itu didesain ulang.
Memiliki panjang 12 meter dengan lebar tiga meter.
Nantinya bisa dilewati roda empat.
Bambang berucap terimakasih, pengerahan para prajurit masuk desa, pembangunan jembatan dapat ditarget lebih cepat selesai.
"Kehadiran Tentara sangat membantu. Tanpa bantuan Tentara, pembangunan jembatan mungkin akan selesai lebih lama, terimakasih," ucap Bambang.(TRIBUNJOGJA.COM)