Jawa

Soal Potensi Kerawanan Merapi, BPBD Kabupaten Magelang Akan Undang BPPTKG

BPBD Kabupaten Magelang masih mempelajari terkait potensi kerawanan dan pelebaran arah ancaman jika ekstrusi Gunung Merapi meningkat.

Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Rendika Ferri
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Edy Susanto 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Ada potensi kerawanan dan pelebaran arah ancaman jika ekstrusi Gunung Merapi meningkat.

Seperti yang dikemukakan pada webinar 'Kabar Merapi Terkini' oleh BPPTKG, Rabu (1/7/2020) melalui Zoom dan Youtube BPPTKG Channel.

Dalam Webinar tersebut, dijelaskan jika ekstrusi meningkat hingga 100 ribu meter kubik per hari, kubah lava memenuhi kawah sampai volume 10 juta meter kubik, dan 50 persen kubah lava runtuh, diduga akan menyebabkan pelebaran arah ancaman tak hanya ke selatan dan tenggara, tetapi juga ke barat dan barat laut.

BPPTKG Sebut Magmatisme Gunung Merapi Lebih Kompleks

"Bahaya akan meningkat ketika ekstrusi Magma mencapai kecepatan 100 ribu meter kubik per hari, dan ini diperkirakan akan terjadi jika terjadinya ekstrusi magma berikutnya. Jika ini terjadi dimungkinkan adanya pelebaran arah ancaman yang tak hanya ke selatan tenggara, tetapi juga ke barat dan barat laut," kata Kepala Seksi Gunung Merapi, Agus Budi Santoso, Rabu (7/1/2020) dalam webinar yang diselenggarakan pagi tadi.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang pun masih mempelajari terkait potensi tersebut.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang, Edy Susanto, menuturkan, pihaknya belum mendapatkan data dari BPPTKG terkait hal tersebut.

Baik soal potensi pelebaran arah ancaman maupun adanya deformasi sebesar tiga sentimeter di sektor barat laut paska letusan tanggal 21 Juni 2020 lalu.

Kubah Lava Gunung Merapi Mengecil Lebih dari Setengah Sejak September 2019

"Kami belum mendapatkan data itu dari BPPTKG. Kami akan mengkonfirmasikannya dulu, " ujar Edy, Rabu (1/7/2020).

Diikatakan oleh Edy, pihaknya akan mengkonfirmasi hal tersebut kepada BPPTKG terlebih dahulu, bahkan akan mengundang pihak BPPTKG, untuk penjelasan lebih lanjut.

Pihak dari desa dari KRB juga akan diundang.

"Saat ini kami sedang rapatkan di BPBD dan nanti kami akan undang BPPTKG, termasuk tiga dari desa dari Kawasan Rawan Bencana Merapi," kata Edy. (TRIBUNJOGJA.COM)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved