Pendidikan

Mahasiswa UGM Teliti Feses Kambing Domba Menjadi Briket Biomasa

Tim Biogama UGM mengajukan karya tulis tentang gagasan mengolah feses kambing domba menjadi briket biomasa.

Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Ari Nugroho
Istimewa
Mahasiswa Fakultas Biologi UGM meraih juara 1 dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional 2020 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Mahasiswa Fakultas Biologi UGM meraih juara 1 dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional 2020.

Tim Biogama UGM mengajukan karya tulis tentang gagasan mengolah feses kambing domba menjadi briket biomasa.

Tim terdiri dari Khoiruddin Anshori, Hana Widiwati, Alifia Safputeri.

Hana Widiwati mengatakan timnya mengajukan ide inovasi teknologi tepat guna berbasis energi baru berjudul Konversi Biochar Feses Kambing Domba Menjadi Briket Biomassa Sebagai Solusi Sumber Panen Energi Limbah Peternakan dan Pengembangan Potensi Desa di Indonesia.

"Pengajuan ide tersebut didasarkan pada banyaknya populasi kambing-domba di Indonesia,"

Kondisi itu menyebabkan produksi limbah peternakan terus meningkat.

Pelaksanaan KKN Daring ala Mahasiswa UGM di Tengah Pandemi Covid-19

Sementara itu, hingga saat ini feses kambing-domba belum dimanfaatkan secara optimal oleh para peternak sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan.

Menurutnya, konversi kotoran kambing-domba menjadi briket biomassa menjadi solusi alternatif mengurai peroalan tersebut.

Pasalnya, limbah ternak kambing-domba memiliki biomassa yang dapat digunakan sebagai sumber energi terbarukan.

Proses pemanenan energi dari biomassa dapat dilakukan dengan cepat menggunakan teknologi pirolisis.

Prosedur pembuatan briket biomassa diawali dengan penumbukan kotoran.

Lalu hasilnya dikeringkan di bawah sinar matahari untuk mengurangi kadar air.

Selanjutnya, dimasukan kedalam reaktor pirolisis untuk didapatkan biochar.

Mahasiswa UGM yang Terdampak Covid-19 Akan Diberi Keringanan UKT

Biochar yang telah didapat kemudian dicampur dengan adonan pati, lalu dicetak dan dikeringkan di bawah sinar matahari.

“Briket biomassa yang dihasilkan tersebut memiliki energi yang hampir setara dengan bahan bakar fosil,”jelasnya.

Hana menyebutkan teknologi tepat guna yang mengonversi limbah kambing-domba menjadi briket biomassa memiliki nilai ekonomi yang layak dipertimbangkan.

"Untuk menekan biaya produksi bisa dengan memakai kembali bio oil yang dihasilkan dalam proses pirolisis sebagai bahan bakar dalam reaktor pirolisis," katanya.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved