Abu Vulkanik dari Erupsi Merapi yang Menyelimuti Candi Borobudur Dibersihkan Secara Menyeluruh

Abu vulkanik tersebut merupakan dampak dari erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada Minggu (21/6/2020) kemarin.

Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Rendika Ferri K
Petugas konservasi dari Balai Konservasi Borobudur pun melakukan pembersihan secara menyeluruh abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi di Candi Borobudur, Senin (22/6/2020) ini. 

Abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi ini mesti segera dibersihkan. Pasalnya, abu bersifat asam.

Hal ini diketahui dari pengukuran pH abu vulkanik dengan hasil pH sekitar 4. Jika dibiarkan begitu saja, abu dapat memicu pelapukan batuan candi, sehingga harus segera dibersihkan.

“pH dari abu sekitar 4- 5 dan itu asam. Asam cepat membuat batuan lapuk kalau kita biarkan terlalu lama. Oleh karena itu, kita mesti harus langsung bersihkan supaya tidak mempengaruhi pelapukan batuan,” tutur Yudi.

Pembersihan ini diperkirakan baru dapat selesai sekitar seminggu lagi. Meski begitu, upaya pembersihan diusahakan secepatnya, agar abu vulkanik ini cepat hilang dan tak merusak batuan.

Tim dari Laboratorium BKB sendiri telah mengambil sampel abu untuk selanjutnya diteliti.

Sebaran Hujan Abu Merapi Meluas di 45 Desa di Delapan Kecamatan di Kabupaten Magelang

Gunung Merapi Erupsi, BPBD Laporkan Tak Ada Hujan Abu Vulkanik di Wilayah Sleman

Selain 40 personel yang terlibat dalam pembersihan, segenap anggota TNI juga turut membantu. Anggota kepolisian juga datang mengamankan.

Hingga kini Candi Borobudur masih belum dibuka, oleh karena itu upaya konservasi dapat terus berlanjut tanpa gangguan.

"Selama Candi Borobudur ditutup, pembersihan candi dilakukan secara terus menerus," tutur Yudi. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved