Pemkot Yogyakarta Sudah Gunakan Anggaran Rp40 Miliar untuk Penanganan COVID-19

Pemkot Yogyakarta telah menggelontorkan dana sekitar Rp30 hingga 40 Miliar untuk penanganan COVID-19 di Kota Yogyakarta.

Dok Pemkot Yogyakarta
Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi didampingi Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Maryustion Tonang dan Kepala UPT Malioboro, Ekwanto meninjau Malioboro, Jumat (19/06/2020). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menyiapkan anggaran sekitar Rp174 Miliar untuk penanganan COVID-19. Mulai dari bidang kesehatan, ekonomi sosial, hingga kebangkitan menuju new normal.

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, mengatakan anggaran penanganan COVID-19 diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Yogyakarta.

Hingga saat ini, Pemkot Yogyakarta telah menggelontorkan dana sekitar Rp30 hingga 40 Miliar untuk penanganan COVID-19 di Kota Yogyakarta.

"Totalnya ada Rp174 Miliar (anggaran COVID-19). Selama ini sudah dipakai sekitar Rp30 sampai 40 Miliar. Nanti sisanya digunakan untuk masa transisi new normal. Memang anggaran kita banyak untuk kebangkitan ekonomi sosial,"katanya, Minggu (21/06/2020).

Pedagang Unggas di Pasar Legi Kotagede Yogyakarta Diminta Ikuti Aturan

Pemkot Yogya Jamin Biaya Penanganan Pasien Covid-19

Ia mengungkapkan anggaran tersebut merupakan hasil realokasi dan refokusing anggaran Pemkot Yogyakarta, khususnya bagi kegiatan yang tidak berhubungan dengan kesehatan dan kebangkitan ekonomi sosial.

"Ada beberapa anggaran yang kita efisienkan, kita proyeksikan untuk banyak kegiatan penyelesaian, seperti rapid tes, tracing, bantuan sosial, dan lain-lain,"ungkapnya.

Pemerintah Kota Yogyakarta pun masih akan melakukan realokasi dan refokusing anggaran untuk penanganan COVID-19.

Kemungkinan realokasi dan refokusing anggaran akan dilakukan Juli mendatang.

Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi memberikan keterangan kepada wartawan usai zoom meeting di Ruang Yudistira Balaikota Yogyakarta, Selasa (16/06/2020).
Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi memberikan keterangan kepada wartawan usai zoom meeting di Ruang Yudistira Balaikota Yogyakarta, Selasa (16/06/2020). (Tribunjogja/Christi Mahatma)

Heroe melanjutkan saat ini Pemkot Yogyakarta tengah fokus dalam menangani COVID-19 di Kota Yogyakarta.

Pihaknya tengah gencar melakukan rapid tes acak dengan berbagai sasaran, mulai dari pedagang pasar tradisional, karyawan mall, masyarakat, hingga kafe dan restoran.

Pihaknya juga merencakan swab acak sebagai tindakan lanjutan. Termasuk menyiapkan swab dengan metode drive thru.

"Kasus memang landai, tetapi kita harus memastikan apakah benar-benar landai atau ada kasus tersembunyi. Memang saat ini kasus di Kota Yogyakarta masih didominasi imported case. Yang harus kita waspadai juga kaitannya dengan OTG (Orang Tanpa Gejala). Kita siapkan semuanya, termasuk skenario jika banyak kasus," lanjutnya.

Pengunjung Malioboro Dibatasi Tak Lebih 2.500 Orang Selama Masa Transisi

Sebelum Terapkan New Normal, Pemkot Yogya Rencanakan Gelar Swab Acak

Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Tri Mardoyo, menambahkan hingga saat ini Dinas Kesehatan telah menggunakan anggaran sekitar Rp9 Miliar.

Anggaran tersebut digunakan untuk pengadaan rapid tes, tracing, APD, dan lain-lain.

"Sudah kita gunakan sekitar Rp3 Miliar yang pertama, untuk pengadaan rapid tes juga. Anggaran yang digunakan untuk kesehatan ya sekitar Rp 9 Miliar,"tambahnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved