Gunung Merapi Erupsi, BPBD Laporkan Tak Ada Hujan Abu Vulkanik di Wilayah Sleman
Untuk wilayah Kabupaten Sleman, tidak terpantau paparan abu vulkanik, karena arah angin ke Barat, ke arah Magelang
Penulis: Santo Ari | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gunung Merapi kembali erupsi pada Minggu (21/6/2020) pagi.
Kali ini, erupsi terjadi sebanyak dua kali dalam rentan waktu yang tak begitu lama.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Makwan, menjelaskan erupsi pertama pada pukul 09.13 WIB dengan tinggi kolom setinggi 6000 meter.
Sedangkan untuk erupsi kedua dilaporkan terjadi pada pukul 09.27 WIB.
• BREAKING NEWS : Gunung Merapi Meletus Dua Kali Minggu Pagi, Tinggi Kolom Asap 6000 Meter
• Video Letusan Gunung Merapi pada Minggu Pagi : Kolom Asap Mencapai 6 Kilometer
Diungkapkan Makwan, dalam erupsi kedua ini berskala kecil dan tinggi kolom tidak teramati karena tertutup awan.
"Untuk wilayah Kabupaten Sleman, tidak terpantau paparan abu vulkanik, karena arah angin ke Barat, ke arah Magelang," ujarnya.
Hingga pukul 11.00 siang, tiga Kecamatan di Sleman yakni di Turi, Cangkringan, dan Pakem tidak ditemukan paparan abu vulkanik.
"Masyarakat tetap beraktivitas seperti biasa, tidak terjadi kepanikan, tidak terjadi evakuasi, aman terkendali," paparnya.
• Gunung Merapi Erupsi Minggu Pagi Ini, Asap Erupsi Terpantau dari Ketep Pass Magelang
• Sebaran Hujan Abu Merapi Meluas di 45 Desa di Delapan Kecamatan di Kabupaten Magelang
Namun demikian, pihaknya tetap mengimbau agar masyarakat tetap selalu waspada.
Makwan mengatakan dengan aktifnya Gunung Merapi maka potensi ancaman bahaya selama ini berupa luncuran awan panas dari runtuhnya kubah lava dan jatuhan material vulkanik dari letusan eksplosif.

Maka dari itu ia mengimbau agar tidak ada aktivitas manusia di area dalam radius 3 km dari puncak Gunung Merapi.
"Masyarakat agar mengantisipasi bahaya abu vulkanik dari kejadian awan panas maupun letusan eksplosif. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di sekitar puncak Gunung Merapi," tutupnya. (*)