Yogyakarta

BPPTKG Yogyakarta Sebut Erupsi Merapi Tak Berbahaya untuk Mobilitas Penerbangan

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geogi (BPPTKG) Yogyakarta meyakini, abu vulkanik belum terlalu mengganggu aktivitas penerban

Penulis: Miftachul Jannah IT | Editor: Ari Nugroho
Twitter BPPTKG Yogyakarta
Gunung Merapi erupsi pada Minggu (21/6) pagi sekitar pukul 09.13 WIB 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Miftahul Huda

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Meski ketinggian kolom letusan Gunung Merapi pada Minggu pagi sekitar pukul 09.13 WIB mencapai 6.000 meter dari puncak, hal itu belum termasuk mengganggu aktivitas penerbangan pesawat.

Sebabnya, abu vulkanik hasil dari letusan tersebut tertiup angin ke arah barat.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geogi (BPPTKG) Yogyakarta meyakini, abu vulkanik belum terlalu mengganggu aktivitas penerbangan.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geogi (BPPTKG) Yogyakarta, Hanik Humaida mengatakan, meski dampak sebaran abu vulkanik jauh lebih masif dari erupsi bulan sebelumnya, namun dirinya memastikan status Gunung Merapi saat ini masih tetap pada level II atau waspada.

Gunung Merapi Erupsi, BPBD Laporkan Tak Ada Hujan Abu Vulkanik di Wilayah Sleman

Karakter letusan untuk kali ini pun sama, yakni erupsi terjadi pada fase interpusi dalam.

Hal itu lantaran adanya pengisian magma di dalam dapur magma.

"Jadi karakternya sama seperti letusan-letusan sebelumnya. Tidak berbahaya karena itu bentuk aktivitas magma yang naik dan menyusup melalui bebatuan dan tidak sampai ke permukaan bumi," katanya saat dikonfirmasi Tribunjogja.com, Minggu (21/6/2020).

Hanik menegaskan, tahapan erupsi Magmatik yang dialami gunung Merapi selama ini bukan berarti akan terjadi letusan besar.

Karena berdasarkan kajian, Erupsi magmatik memang ditandai dengan keluarnya Magma dari lubang letusan, baik itu secara epusif (lelehan) atau eksplosif (ledakan).

Dari pengamatan Seismogram, ketinggian kolom erupsi mencapai 6000 meter dari puncak.

Sebaran Hujan Abu Merapi Meluas di 45 Desa di Delapan Kecamatan di Kabupaten Magelang

Sementara besaran amplitudo mencapai 75 mm dengan durasi 328 detik.

Pada erupsi pertama, angin bertiup ke arah barat.

Sementara saat erupsi kedua, besaran amlplitudonya sama dengan yang pertama, hanya saja durasi saat berlangsung menurun menjadi 100 detik.

Saat disinggung mengenai kemanan untuk penerbangan, Hanik mengatakan untuk saat ini masih terbilang aman.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved