Tips Menyaksikan Gerhana Matahari Cincin dari BMKG

Sejumlah wilayah di Indonesia akan dapat menyaksikan fenomena Gerhana Matahari Cincin (GMC) tepat pada hari Minggu, 21 Juni 2020 nanti.

Penulis: Yosef Leon Pinsker | Editor: Gaya Lufityanti
ist
Gerhana Matahari 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sejumlah wilayah di Indonesia akan dapat menyaksikan fenomena Gerhana Matahari Cincin (GMC) tepat pada hari Minggu, 21 Juni 2020 nanti.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan, Gerhana Matahari Cincin ini terjadi ketika Matahari, Bulan dan Bumi tepat segaris dan pada saat itu piringan Bulan yang teramati dari Bumi lebih kecil daripada piringan Matahari.

"Akibatnya, saat puncak gerhana, Matahari akan tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya," seperti dikutip dari laman resmi BMKG.

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Sleman, Agus Riyanto menjelaskan, fenomena GMC sebenarnya disebut juga sebagai fenomena Gerhana Matahari Sebagian (GMS) hanya dapat disaksikan di beberapa titik di Indonesia. 

31 Wilayah di Indonesia yang Bisa Menyaksikan Gerhana Matahari Cincin 21 Juni 2020

"Masyarakat di wilayah selatan dan barat Jawa serta sisi barat ujung selatan Sumatera tidak dapat menyaksikan fenomena tersebut," kata Agus Sabtu (20/6/2020). 

Dia menjelaskan, karena lintasan Matahari berada di belahan bumi Utara, sebagian besar wilayah Indonesia akan melihatnya sebagai gerhana Matahari sebagian karena posisi Indonesia yang berada di tepi jalur gerhana.

GMC kali ini juga bisa disaksikan di 14 negara Asia-Afrika, seperti Republik Demokratik Kongo, Sudan Selatan, Ethiopia, Yaman, Arab Saudi, Oman, Pakisan, India, China, dan Taiwan.

Puncak GMC terjadi di Uttarakhand, India utara.

Waktu mulai GMS di Indonesia yakni berada di antara pukul 13.16 WIB di Sabang, Aceh hingga  15.20 WIB di Kepanjen, Malang, Jawa Timur.

Puncak GMS paling cepat terjadi di Sabang pada 14.35 WIB dan paling lambat di Agats, Papua pukul 17.37 WIT. 

DIY Kembali Catatkan Nol Kasus Baru Covid-19, Angka Kesembuhan Meningkat Capai 79 Persen Lebih

"Sementara GMS akan berakhir dari pukul 15.07 WIB di Tais, Bengkulu hingga 17.32 WITA di Melonguane, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara," jelas dia. 

Ditambahkan, waktu terjadinya gerhana akan bergantung pada konfigurasi posisi Matahari-Bulan yang teramati di muka Bumi.

"Beberapa kota di Maluku, Papua dan Papua Barat tidak bisa melihat puncak gerhana karena Matahari sudah  tenggelam," ujarnya. 

Puncak gerhana GMS berlangsung saat bagian Matahari yang ditutupi piringan Bulan mencapai maksimum.

Saat puncak GMS, besaran piringan Matahari yang tertutup Bulan di Indonesia berkisar antara dari 0- 52 persen.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved