Yogyakarta

Pengguna KA Jarak Jauh dari Yogyakarta Masih di Bawah 10 Persen, Ini Penyebabnya

Eko pun menyayangkan, meski kapasitas angkut penumpang naik 70 persen dari batas maksimum gerbong, ia menganggap hal tersebut tidak berpengaruh bagi m

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Miftahul Huda
Manajer Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta Eko Budiyanto menjelaskan penyebab rendahnya pengguna KA, Jumat (19/6/2020) 

"Tapi itu belum menjadi pertimbangan yang bagus, untuk memutus mata rantai virus ini. Ya, akhirnya kami hanya bisa mengikuti kebijakan pemerintah saja," urainya.

2 Hari dibuka, Posko Keberangkatan Kereta di Stasiun Tugu Tolak 8 Calon Penumpang

Ia mencontohkan, untuk KA jarak jauh yang sudah beroperasi misalnya, KA Turangga yang berangkat dari Jogja hanya mengangkut delapan penumpang.

Sedangkan penumpang yang datang ke dua stasiun di Yogyakarta hanya sepuluh penumpang.

Hal sama juga ditemui KA Ranggajati relasi Cirebon-Jember.

Keberangkatan dari dua stasiun Jogja hanya delapan, sementara kedatangan hanya sepuluh penumpang.

Sementara untuk kereta lokal, sampai saat okupansi penumpang sudah mencapai 70 persen.

"Mobilitas masyarakat lokal di DIY sudah meningkat. KA lokal sudah 70 persen peningkatannya. Mungkin karena persyaratannya mudah," imbuh Eko.

Ia berharap, pemerintah pusat mengambil kebijakan lain.

Misalnya mempermudah persyaratan calon penumpang KA itu sendiri.

"Cukup surat sehat saja, karena surat sehat kan biayanya lebih murah dari rapid test," pungkasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved