Yogyakarta
Pengguna KA Jarak Jauh dari Yogyakarta Masih di Bawah 10 Persen, Ini Penyebabnya
Eko pun menyayangkan, meski kapasitas angkut penumpang naik 70 persen dari batas maksimum gerbong, ia menganggap hal tersebut tidak berpengaruh bagi m
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Ari Nugroho
"Tapi itu belum menjadi pertimbangan yang bagus, untuk memutus mata rantai virus ini. Ya, akhirnya kami hanya bisa mengikuti kebijakan pemerintah saja," urainya.
• 2 Hari dibuka, Posko Keberangkatan Kereta di Stasiun Tugu Tolak 8 Calon Penumpang
Ia mencontohkan, untuk KA jarak jauh yang sudah beroperasi misalnya, KA Turangga yang berangkat dari Jogja hanya mengangkut delapan penumpang.
Sedangkan penumpang yang datang ke dua stasiun di Yogyakarta hanya sepuluh penumpang.
Hal sama juga ditemui KA Ranggajati relasi Cirebon-Jember.
Keberangkatan dari dua stasiun Jogja hanya delapan, sementara kedatangan hanya sepuluh penumpang.
Sementara untuk kereta lokal, sampai saat okupansi penumpang sudah mencapai 70 persen.
"Mobilitas masyarakat lokal di DIY sudah meningkat. KA lokal sudah 70 persen peningkatannya. Mungkin karena persyaratannya mudah," imbuh Eko.
Ia berharap, pemerintah pusat mengambil kebijakan lain.
Misalnya mempermudah persyaratan calon penumpang KA itu sendiri.
"Cukup surat sehat saja, karena surat sehat kan biayanya lebih murah dari rapid test," pungkasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)