Mengenal Periodisasi Gunung Merapi : Berawal dari Gunung Bibi Hingga Menjadi Merapi Baru

Sebelum dapat disaksikan seperti sekarang ini, Gunung Merapi telah melewati sejumlah fase penting pertumbuhan vulkanis.

Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUN JOGJA/MONA KRIESDINAR
Puncak Gunung Merapi tampak jelas ketika cuaca cerah. Menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang menyukai suasana pegunungan 

TRIBUNJOGJA.COM - Sebelum dapat disaksikan seperti sekarang ini, Gunung Merapi telah melewati sejumlah fase penting pertumbuhan vulkanis. Mulai dari fase Pra Merapi, Merapi Tua hingga Merapi Muda.

Penelitian stratigrafi menunjukkan sejarah terbentuknya Merapi sangat kompleks.

Wirakusumah (1989) membagi Geologi Merapi menjadi dua kelompok besar yaitu Merapi Muda dan Merapi Tua.

Penelitian selanjutnya (Berthomier, 1990; Newhall & Bronto, 1995; Newhall et.al, 2000) menemukan unit-unit stratigrafi di Merapi yang semakin detil.

Rekaman Asli Pendakian ke Gunung Merapi Saat Bergejolak Tahun 1921

Menurut Berthommier,1990 berdasarkan studi stratigrafi, sejarah Merapi dapat dibagi atas empat bagian.

Pra Merapi (+400.000 tahun lalu)

Disebut sebagai Gunung Bibi dengan magma andesit-basaltik berumur ± 700.000 tahun terletak di lereng timur Merapi termasuk Kabupaten Boyolali.

Batuan gunung Bibi bersifat andesit-basaltik namun tidak mengandung orthopyroxen.

Puncak Bibi mempunyai ketinggian sekitar 2050 m di atas muka laut dengan jarak datar antara puncak Bibi dan puncak Merapi sekarang sekitar 2.5 km.

Rahasia Kemegahan Arsitektur Candi Prambanan : Berdiri Kokoh di Atas Endapan Merapi Tepi Kali Opak

Karena umurnya yang sangat tua Gunung Bibi mengalami alterasi yang kuat sehingga contoh batuan segar sulit ditemukan.

Merapi Tua (60.000 - 8000 tahun lalu)

Pada masa ini mulai lahir yang dikenal sebagai Gunung Merapi yang merupakan fase awal dari pembentukannya dengan kerucut belum sempurna.

Ekstrusi awalnya berupa lava basaltik yang membentuk Gunung Turgo dan Plawangan berumur sekitar 40.000 tahun. Produk aktivitasnya terdiri dari batuan dengan komposisi andesit basaltic dari awanpanas, breksiasi lava dan lahar.

Merapi Pertengahan (8000-2000 tahun lalu)

Terjadi beberapa lelehan lava andesitik yang menyusun bukit Batulawang dan Gajahmungkur, yang saat ini nampak di lereng utara Merapi. Batuannya terdiri dari aliran lava, breksiasi lava dan awan panas.

Aktivitas Merapi dicirikan dengan letusan efusif (lelehan) dan eksplosif. Diperkirakan juga terjadi letusan eksplosif dengan "de¬bris-avalanche" ke arah barat yang meninggalkan morfologi tapal-kuda dengan panjang 7 km, lebar 1-2 km dengan beberapa bukit di lereng barat.

Pada periode ini terbentuk kawah Pasarbubar.

Merapi Baru (2000 tahun lalu - sekarang)

Dalam kawah Pasarbubar terbentuk kerucut puncak Merapi yang saat ini disebut sebagai Gunung Anyar yang saat ini menjadi pusat aktivitas Merapi. Batuan dasar dari Merapi diperkirakan berumur Merapi Tua.

Sedangkan Merapi yang sekarang ini berumur sekitar 2000 tahun.

Letusan besar dari Merapi terjadi di masa lalu yang dalam sebaran materialnya telah menutupi Candi Sambisari yang terletak ± 23 km selatan dari Merapi.

Rute Menuju Candi Sambisari di Kalasan Sleman, Candi yang Terkubur Akibat Letusan Gunung Merapi

Studi stratigrafi yang dilakukan oleh Andreastuti (1999) telah menunjukkan bahwa beberapa letusan besar, dengan indek letusan (VEI) sekitar 4, tipe Plinian, telah terjadi di masa lalu.

Letusan besar terakhir dengan sebaran yang cukup luas menghasilkan Selokopo tephra yang terjadi sekitar sekitar 500 tahun yang lalu.

Erupsi eksplosif yang lebih kecil teramati diperkirakan 250 tahun lalu yang menghasilkan Pasarbubar tephra.(tribunjogja.com / http://www.merapi.bgl.esdm.go.id)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved