Bus AKAP Mulai Masuk Terminal Giwangan Yogyakarta, Tapi Tingkat Keterisian Masih Rendah
Bus AKAP Mulai Masuk Terminal Giwangan Yogyakarta, Tapi Tingkat Keterisian Masih Rendah
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Bus antar kota antar provinsi yang masuk ke Terminal Giwangan Yogyakarta mulai mengalami peningkatan sejak mulai dibuka pada awal Juni lalu.
Namun demikian, jumlah penumpang yang menggunakan transportasi darat, terutama bus antar kota antar provinsi masih masih sangat rendah.
Data Kementerian Perhubungan di Pos Administrasi Terminal Giwangan, sejak awal Juni hingga saat ini tercatat sudah ada 1.871 kedatangan, dan 1.882 keberangkatan bus Antar Kota Antar Provinsi.
Staff administrasi Kemenhub, Terminal Giwangan Aji Fajar mengatakan, tingkat mobitas armada di terminal Giwangan padat pada jam-jam tertentu.
Sehingga, tidak bisa dikatakan jika sejak dibukanya operasional pada 8 Juni lalu terminal Giwangan masih saja sepi.
"Ada di jam-jam tertentu. Biasanya kalau mulai pukul lima sore hingga pukul 10 malam akan ramai. Serta dini hari untuk bus-bus luar provinsi," katanya kepada Tribunjogja.com, Selasa (16/6/2020)
Ia merinci, sejak awal Juni hingga saat ini tercatat sudah ada 1.871 kedatangan, dan 1.882 keberangkatan bus Antar Kota Antar Provinsi.
Dengan jumlah penumpang mencapai 3.739 penumpang yang datang, sementara jumlah penumpang yang berangkat mencapai 7.325 penumpang.
• Bus Asal Surabaya Mulai Masuk Giwangan
• Terminal Giwangan Yogyakarta Tetap Terapkan Protokol Kesehatan Meski Sepi Penumpang
Untuk mobilitas bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) pihaknya mencatat sudah ada 1.257 bus yang datang. Sementara untuk bus yang berangkat mencapai 1.255 armada.
Dengan jumlah penumpang yang datang mencapai 1.492 orang, sementara penumpang yang berangkat totalnya 1.875 orang.
"Memang lebih banyak bus yang keluar provinsi. Ke Sumatra, Bali dan provinsi lain sudah banyak yang berangkat. Namun masih belum banyak penumpangnya," urainya.
Meski begitu, jumlah tersebut jauh lebih baik dari bulan-bulan sebelumnya selama masa pandemi Covid-19.
Aji mengklaim, jumlah penumpang perharinya rata-rata antara 150 hingga 300 penumpang.
"Itu separuhnya jika pada hari-hari biasanya tanpa adanya Covid-19. Karena hari normal tanpa Covid-19 penumpang perharinya bisa 400 orang, sudah termasuk bus dalam kota," tegasnya. (Tribunjogja/Miftahul Huda)