DPRD Kulonprogo Desak Disdikpora Segera Susun Skenario Pembelajaran Selama Masa Pandemi Covid-19
Hal ini berkaitan dengan mulai mendekatnya tahun ajaran baru yang akan dimulai bulan Juli mendatang.
Penulis: Andreas Desca | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Andreas Desca Budi Gunawan
TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - DPRD Kulonprogo mendesak agar Disdikpora Kulonprogo dapat segera menyusun skenario atau langkah-langkah strategis dan teknis dalam pelaksanaan pembelajaran selama masa pandemi Covid-19.
Hal ini berkaitan dengan mulai mendekatnya tahun ajaran baru yang akan dimulai bulan Juli mendatang.
Istana, Ketua Komisi IV DPRD Kulonprogo, menyampaikan bahwa penyusunan hal-hal terkait pembelajaran tersebut dapat dilaksanakan dengan timeline yang jelas.
Misalnya minggu ini menyusun pedoman praktis New normal sekolah dengan muatan lokal berbasis perda pendidikan karakter.
Karena menurutnya pendidikan bukan soal transfer knowledge semata.
Lalu untuk Minggu kedua, kesiapan sarpras dan fasilitas pendukung sekolah mulai dari kelas, siswa dan guru.
Minggu ketiga workshop guru, sosialisasi dan persiapan teknis, minggu ke empat simulasi, cek lapangan, koordinasi dan lain-lain.
"jika Dikpora bisa mengikuti langkah-langkah tersebut, tahapan pelaksanaan pembelajaran pada masa pandemi ini bisa lebih jelas dan terukur," ujarnya, Senin (15/6/2020).
Menurutnya Disdikpora juga perlu meninjau kesiapan sekolah dalam pelaksanaan pembelajaran di masa newa normal.
Sarpras pendukung seperti tempat cuci tangan, harus benar-benar dicermati dan jika perlu didata.
Dengan demikian, nantinya dapat diketahui sekolah mana yang sekiranya belum siap, kemudian dapat dibantu inventarisasinya.
"Coba data riil kebutuhan tempat cuci tangan di TK, SD dan SMP se Kulonprogo ada berapa yang sudah ada dan berapa tambahan yang diperlukan. Dalam New normal saya yakin semua sekolahan tidak hanya butuh tambahan/pengadaan tempat cuci tangan, tetapi untuk mengatur jarak duduk siswa dibutuhkan ruang kelas tambahan, meja kursi dan sarana pembelajaran lainnya," ucapnya.
Dengan pemetaan dan inventarisasi yang cermat nanti akan terlihat jumlah anggaran yang dibutuhkan untuk pengadaan, tahapan pengerjaan dan sumber anggaran yang digunakan. (*)