Perubahan Dunia Seusai Kematian George Floyd yang Memicu Kerusuhan di Amerika
George Floyd (46), pria yang meninggal karena dibunuh oleh polisi Minneapolis, Derek Chauvin telah dimakamkan Selasa (9/6/2020) waktu setempat
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Iwan Al Khasni
DIsinggung bagaimana cara membongkar departemen kepolisian, Bender mengatakan bahwa ia ingin mengalihkan dana kepolisian ke arah strategi berbasis masyarakat. Dewan kota berjanji akan membahas bagaimana cara mengganti departemen kepolisian saat ini.
"Gagasan tidak memiliki departemen kepolisian tentu tidak dalam jangka pendek," tambahnya.
2. Beberapa departemen kepolisian dilarang menggunakan gas airmata

Ketika protes memasuki hari ke-13, beberapa kota telah mulai mengeluarkan peraturan baru untuk polisi.
Sebab, pasukan polisi di seluruh Amerika mendapat kecaman karena menggunakan kekuatan berlebihan selama protes terjadi.
Walikota New York, Bill de Blasio mengatakan bahwa dua perwira New York Police Department (NYPD)ditangguhkan tanpa bayaran karena tindakan mereka saat mengawasi para pengunjuk rasa.
Satu dituduh mendorong seorang wanita ke tanah di Brooklyn Jumat lalu, sementara yang lain dituduh menutupi wajah pemrotes dan menyemprot massa dengan semprotan merica.
Kedua petugas menghadapi tindakan disipliner lebih lanjut, kata de Blasio.
Hanya dalam seminggu, rekaman menunjukkan polisi di Buffalo, New York, mendorong seorang demonstran tua ke tanah, menyebabkan dia berdarah dari kepala.
Di Fort Lauderdale, Florida, seorang perwira ditempatkan pada cuti administratif setelah mendorong seorang pengunjuk rasa berlutut selama demonstrasi.
Sementara, di Kansas City, Missouri, rekaman menunjukkan petugas menggunakan semprotan merica dan menahan seorang pria yang berteriak tentang polisi menggunakan kekuatan berlebihan.
Pada hari Sabtu (6/6/2020), Walikota Portland, Ted Wheeler memerintahkan kepala polisi kota untuk berhenti menggunakan gas air mata untuk membubarkan kerumunan kecuali ada ancaman serius dan langsung terhadap keselamatan jiwa, dan tidak ada alternatif lain yang layak untuk pembubaran.
"Saya berdiri dalam solidaritas dengan para demonstran, yang mengirim pesan kuat bahwa kami sudah lama tertunda karena reformasi yang berarti dan keadilan restoratif," ungkapnya dalam cuitan Twitter.
3. Polisi dilarang mencekik ketika membela diri

Tiga hari setelah George Floyd meninggal, seorang pria kulit hitam lainnya menggeliat di aspal sebuah jalan di Paris ketika seorang polisi menekan lutut ke lehernya saat penangkapan.