Kulon Progo
Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Kulon Progo Dorong Pemkab Segera Realisasikan Program Cetak Sawah Baru
Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Kulon Progo, Ponimin Budi Hartono mendorong pemerintah setempat segera merealisasikan program cetak sawah baru seluas 270
Penulis: Andreas Desca | Editor: Ari Nugroho
Laporan reporter tribunjogja.com, Andreas Desca Budi Gunawan
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Kulon Progo, Ponimin Budi Hartono mendorong pemerintah setempat segera merealisasikan program cetak sawah baru seluas 270 hektare di Kulon Progo dalam rangka mengganti sawah yang alih fungsi akibat pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta.
Ponimin mengatakan sejak 2016 hingga saat ini terdapat lebih dari 400 hektare sawah yang alih fungsi dan digunakan untuk pembangunan bandara dan jalan pendukung bandara.
"Alih fungsi sawah ini harus diatasi dengan cetak sawah baru, supaya ketahanan pangan tetap terjaga dan di sisi lain pembangunan program nasional tetap berjalan," katanya, Rabu (10/6/2020).
• Pengurusan SKCK di Polres Kulon Progo, Sebagian Besar untuk Keperluan Pencari Kerja
Dirinya mengatakan bahwa berdasarkan peninjauan di lapangan yang dilaksanakan beberapa waktu yang lalu, potensi cetak sawah baru sangat luas, salah satunya yakni di lahan yang terdapat di Desa Banyuroto, Kapanewon Naggulangan, seluas 270 hektare.
"Hal ini perlu segera mendapat respon dari Pemkab Kulon Progo, khususnya Dinas Pertanian dan Pangan untuk diinventarisasi potensinya dan dicarikan solusi anggaran cetak sawab baru dari kabupaten, provinsi dan pusat," ujarnya.
Selain itu, Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulon Progo juga harus mempercepat pembangunan jaringan irigasi pendukung, supaya program cetak sawah baru ini dapat segera terlaksana demi ketahanan pangan di Kabupaten Kulon Progo.
"Dinas Pertanian dan Pangan bersama DPUPKP Kulon Progo harus bersinergi untuk percepatan program cetak sawah baru. Selain itu, dua OPD ini harus membuat program terpadu antara luas cetak sawah dan jaringan irigasi yang akan dibangun," katanya.
Di sisi lain, Ponimin juga menambahkan bahwa selain di Desa Banyuroto, Kapanewon Nanggulan, potensi cetak sawah baru juga bisa dilaksanakan di Kapanewon Girimulyo, Sentolo, dan Kalibawang.
• Rumah Ibadah di Kulon Progo Bisa Laksanakan Ibadah Berjamaah Lagi
Namun, lanjutnya, hal ini membutuhkan kejelian OPD terkait dalam mengelola potensi dan membuat program pelaksanaan di lapangan.
Oleh karena itu dirinya mendorong Dinas Pertanian dan Pangan bersama DPUPKP Kulon Progo membuat perencanaan dan agenda pembangunan cetak sawah baru berdasarkan skala prioritas.
"Program cetak sawah baru ini untuk memberikan semangat petani dan mempertahankan ketahanan pangan. Ketahanan pangan adalah kunci utama pembangunan," katanya.
Sementara itu, Ketua LPMD Desa Banyuroto Fitri Abdiyanto mengatakan bahwa di Desa Banyuroto memang terdapat potensi cetak sawah baru seluas 270 hektare.
"Pemerintah Desa Banyuroto sudah memetakan potensi lahan cetak sawab baru dan jalur irigasi yang dibutuhkan," ungkapnya.
Akan tapi menurutnya hingga saat ini, belum ada tindak lanjut dari Pemkab Kulon Progo, khususnya Dinas Pertanian dan Pangan bersama DPUPKP Kulon Progo terkait potensi lahan cetak sawah baru ini.
"Kami berharap ada langkah cepat dari Pemkab Kulon Progo. Potensi cetak sawah baru ini akan memperkuat ketahanan pangan Kabupaten Kulon Progo ke depan," katanya. (TRIBUNJOGJA.COM)