Bantul
Tunggu New Normal, Pengelola Wisata di Bantul Berbenah
Pengelola masih menunggu kebijakan new normal dan standard operasional prosedur (SOP) pelayanan wisata di tengah pandemi coronavirus disease dari peme
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Sejumlah obyek wisata di Kabupaten Bantul sampai saat ini belum menerima kunjungan wisatawan.
Pengelola masih menunggu kebijakan new normal dan standard operasional prosedur (SOP) pelayanan wisata di tengah pandemi coronavirus disease dari pemerintah.
Sembari menunggu kebijakan kenormalan baru yang masih digodok itu, pengelola obyek wisata puncak Becici di kecamatan Dlingo memilih untuk berbenah.
Mereka tetap melakukan aktivitas dengan menyiapkan sarana dan prasarana agar dapat memenuhi standar protokol kesehatan.
• Dewan Ingatkan Pemda DIY untuk Segera Selesaikan SOP
Pengelola Wisata Puncak Becici, Sugandi mengatakan, sarana dan prasarana yang saat ini telah disiapkan di antaranya, memperbanyak pojok tempat cuci tangan, menyediakan masker, pendeteksi suhu badan, dan face shield atau penutup muka yang rencananya akan dipakai pengelola saat melayani wisatawan saat sudah buka.
Selain itu, diarea puncak Becici saat ini juga telah tersedia posko kesehatan.
Meskipun posko tersebut menurutnya masih kosong, karena masih menunggu kebijakan dari pemerintah.
"Posko kesehatan ini dipersiapkan untuk tenaga medis. Tapi kami belum tahu, teknisnya seperti apa. Kami masih menunggu kebijakan dari pemerintah," kata dia, ditemui di puncak Becici, Selasa (9/6/2020)
Gandi menyampaikan, selain mempersiapkan sarana dan prasarana sesuai standar protokol Kesehatan, waktu tutup akibat pandemi dimanfaatkan pengelola puncak Becici untuk terus berbenah, menata ulang area wisata, bahkan membuat wahana baru untuk menyambut datangnya wisatawan di-era new normal.
Salah satunya adalah mempercantik bagian depan pintu masuk obyek wisata. Lalu, membuat aksesibilitas bagi penyandang disabilitas.
Adapun untuk wahana baru, Gandi mengaku sedang mempersiapkan konsep glamorous camp atau camping mewah ditengah hutan.
Wahana ini menurut dia, diperuntukkan bagi mereka yang jenuh dengan rutinitas yang membosankan dan ingin merasakan sensasi alam sementara masih tetap harus menyelesaikan pekerjaan.
"Jadi, meskipun berada di alam, mereka tetap bisa bekerja. Kita sediakan tenda, makanan, kopi dan WiFi," ucap Gandi.
Saat ini, menurut dia, sudah banyak orang yang menanyakan, kapan puncak Becici kembali buka, tapi pihaknya menegaskan, sampai saat ini masih tutup, menunggu kebijakan dari pemerintah.
• Posko Covid-19 DPRD Bantul Terima 50 Aduan di Hari Pertama
Selain puncak Becici, sejumlah obyek wisata di kawasan Mangunan seperti Pinus Pengger, Pinus Sari, Pinus Asri, Bukit Pengger, Bukit Panguk, Bukit Mojo, Seribu Batu, dan Pintu Langit sampai saat ini belum ada yang membuka kunjungan wisatawan.
Sejumlah obyek wisata yang dikelola Koperasi Notowono itu saat ini semuanya masih tutup.