Update Corona di DI Yogyakarta
Pemkot Yogya Bakal Perketat Protokol di Malioboro
Malioboro harus menjadi percontohan, sehingga protokol pencegahan COVID-19 harus benar-benar ditegakkan.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
"Ini masih masa transisi,jangan sampai malah ada ledakan (kasus COVID-19) baru. Kita (Pemkot Yogyakarta) sudah sepakat dengan DIY, kalau tidak patuh akan berikan aturan yang lebih keras. Misalnya tidak boleh ada kendaraan berhenti, tutup toko kalau tidak terapkan protokol," ujarnya.
"Ke depan, Malioboro akan kita bagi zona dan dalam zona itu juga dibatasi orangnya. Jadi akan kita kurangi potensi orang-orang berkumpul," tambahnya.
Terpisah, Kepala UPT Malioboro, Ekwanto mengakui Jogoboro kewalahan dalam menertibkan pengunjung Malioboro.
• Tiga Hari Beruntun DIY Catatkan Nol Kasus Baru Covid-19, Angka Kesembuhan Meningkat Capai 73 Persen
Sebab jumlah Jogoboro yang bertugas tidak sebanding dengan banyaknya pengunjung.
Untuk itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kecamatan Gedongtengen, Danurejan, dan Gondomanan untuk turut melakukan pengawasan pengunjung Malioboro.
"Kemarin memang banyak sekali pesepeda, kebanyakan tidak pakai masker. Kami sudah ingatkan, tetapi jumlah (Jogoboro) kan tidak sebanding (dengan pengunjung). Kami sudah koordinasi dengan tiga kecamatan dan kami akan tegas," ujarnya.
"Tidak boleh melintas kalau tidak pakai masker. Kami juga akan berikan teguran keras bagi masyarakat yang berkumpul dan tidak menjaga jarak. Kami juga sudah koordinasi dengan Satpol PP Kota Yogyakarta yang bertugas di kecamatan untuk back up," sambungnya.
Ia juga mengingatkan masyarakat agar senantiasa mematuhi protokol pencegahan COVID-19, dengan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. (TRIBUNJOGJA.COM)