Kisah Inspiratif

Cerita Seniman Lakon Wayang Orang Asal Yogyakarta Mengisi Waktu di Tengah Pandemi Covid-19

Para seniman harus memutar otak untuk sekedar memenuhi kebutuhan hidup serta untuk berusaha terus menjaga kreatifitasnya tetap terasah.

Penulis: Irvan Riyadi | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Irvan Riyadi
Pak Man Cakil, seniman Wayang Orang, mengisi waktu dengan membuat pakaian untuk kebutuhan keseniannya. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Irvan Riyadi

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pandemi covid-19 berdampak pada berbagai sektor, termasuk kesenian dan kebudayaan.

Satu di antaranya pada seni lakon wayang orang.

Para seniman pun mau tidak mau harus menyesuaikan diri di tengah sepi, bahkan tidak adanya jadwal berlakon.

Sementara, beberapa seniman bukan hanya sekedar berlakon, menghibur, atau berkesenian semata.

Ada juga seniman yang secara ekonomi bergantung dari penghasilan berlakon seni.

BREAKING NEWS : Update Covid-19 DIY 5 Juni 2020, Seorang Ibu yang Baru Melahirkan Dinyatakan Positif

Sehingga dengan tidak adanya jadwal berlakon, para seniman harus memutar otak untuk sekedar memenuhi kebutuhan hidup serta untuk berusaha terus menjaga kreatifitasnya tetap terasah.

Adalah Markus Pardiman, seorang seniman wayang orang yang juga pendiri sekaligus pemilik sanggar seni "Ngrancang Kencono".

Sudah beberapa bulan ini, ia tidak lagi menjalani aktivitasnya berlakon wayang orang.

Ia yang biasanya rutin tampil di panggung Ramayana Candi Prambanan, kini menyibukkan diri dengan aktivitas lain di rumah yang juga menjadi sanggar seni.

Beberapa jadwal manggung yang sudah jauh hari telah disiapkan, pun mau tidak mau harus dibatalkan.

"Sudah sejak Corona, bapak ya di rumah saja. Biasanya, ya rutin, Selasa, Kamis, Sabtu tiap pekan di Prambanan. Jadwal lain yang kebutuhan event juga batal semua," ujar seniman yang akrab disapa Pak Man Cakil, ini, saat ditemui Tribunjogja.com di sanggar seninya.

Sebagai seniman wayang orang, profesi yang sudah digelutinya selama puluhan tahun, ia juga adalah penulis naskah sekaligus sutradara dari lakon wayang orang yang dipentaskan.

Ratusan Seniman di Kota Yogyakarta Terdampak COVID-19

Kesehariannya kini disibukkan dengan membuat pakaian yang biasa digunakan untuk aktivitas seni, seperti tari dan wayang orangnya.

Selain untuk mengisi waktu, ia mengaku, dengan begitu, konsentrasi pikiran dan kreatifitasnya tetap terjaga dan terasah sekaligus menjadi penenang jiwanya dari pikiran-pikiran lain yang berkelebat di kepalanya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved